HOME  ⁄  Internasional

Festival Pacuan Kuda Tradisional 2025 Resmi Dibuka di Xizang, China, Gaungkan Budaya dan Wisata Dataran Tinggi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Festival Pacuan Kuda Tradisional 2025 Resmi Dibuka di Xizang, China, Gaungkan Budaya dan Wisata Dataran Tinggi
Foto: (Sumber: Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 6 September 2025 ini menunjukkan para kontestan sedang berkompetisi dalam festival pacuan kuda tradisional 2025 di Nagqu, Daerah Otonom Xizang, China. ANTARA/Xinhua/Tenzin Nyida.)

Pantau - Festival pacuan kuda tradisional 2025 resmi dibuka pada Jumat, 5 September 2025, di Nagqu, Daerah Otonom Xizang, China. Festival ini menjadi ajang budaya dan olahraga yang berlangsung selama tiga hari di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet bagian utara.

Perpaduan Olahraga, Budaya, dan Wisata

Rangkaian kegiatan dalam festival mencakup:

  • Kompetisi olahraga pacuan kuda
  • Pertunjukan seni tradisional
  • Aktivitas wisata budaya yang menyatu dengan nuansa lokal

Festival ini menyedot perhatian luas, baik dari masyarakat setempat maupun para wisatawan yang datang menikmati suasana khas dataran tinggi serta keunikan budaya Xizang.

Beberapa momen menarik turut terekam selama pelaksanaan festival:

Foto udara yang diambil menggunakan drone memperlihatkan para kontestan bersaing dalam lintasan pacuan pada 6 dan 7 September 2025.

Pada 7 September, seorang penunggang kuda terekam melakukan gestur khusus saat upacara pemberkatan sebelum kompetisi dimulai.

Seorang pemilik kuda terlihat menenangkan kudanya di tengah keramaian festival.

Para kontestan tampak menuntun dan mempersiapkan kuda mereka dengan hati-hati sebelum perlombaan dimulai.

Pelestarian Tradisi dan Promosi Pariwisata Lokal

Festival pacuan kuda di Nagqu bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi bagian penting dari upaya pelestarian budaya tradisional masyarakat di kawasan Xizang.

Melalui festival ini, China turut mempromosikan potensi pariwisata berbasis budaya lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat dataran tinggi.

Pemerintah daerah berharap kegiatan ini dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya sekaligus menjadi magnet wisata tahunan di wilayah tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan