Pantau Flash
HOME  ⁄  K-Entertainment

Heo Yu-jeong Sebut Banyak Pelanggaran di Bawah Kepemimpinan CEO 143 Entertainment

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Heo Yu-jeong Sebut Banyak Pelanggaran di Bawah Kepemimpinan CEO 143 Entertainment
Foto: Mantan Ketua A&R Ungkap Dugaan Masalah Internal dan Pelecehan di 143 Entertainment(Sumber: Dok. Istimewah)

Pantau - Mantan Ketua Tim A&R 143 Entertainment, Heo Yu-jeong, mengungkap berbagai dugaan masalah serius yang terjadi di bawah kepemimpinan CEO B, dalam konferensi pers yang digelar pada 29 April 2025 di ruang konferensi Pusat Pers Korea, Jung-gu, Seoul.

Konferensi pers ini diadakan untuk menanggapi pengaduan kekerasan seksual terhadap CEO 143 Entertainment.

Enam orang hadir dalam acara tersebut, yaitu ibu korban, Wakil Direktur Solidaritas Budaya Kim Jae-sang, pengacara Moon Hyo-jeong, Direktur Pusat Hanbit Kim Young-min, mantan Ketua Tim A&R Heo Yu-jeong, dan aktivis 'Moms in Politics' Lee Min-gyeong.

Heo Yu-jeong mengungkap bahwa dirinya yang awalnya merekrut A tanpa mengetahui karakter CEO B.

Ia mendengar bahwa "B lebih memihak pada member tertentu, membuat keadaan menjadi sulit," dan menyaksikan situasi di mana ibu salah satu member datang ke kantor sambil menangis dan memohon.

Dugaan Praktik Finansial dan Perilaku Tidak Pantas di Lingkungan Agensi

Masalah keuangan juga mencuat, termasuk keterlambatan pembayaran gaji karyawan.

Heo Yu-jeong mengungkap bahwa seorang siswa sekolah menengah menerima tas mewah sebelum karyawan menerima gaji mereka.

Ia juga menyatakan pernah melihat praktik pengambilan uang dari orang tua trainee dengan alasan pembelian album.

Lebih jauh, Heo Yu-jeong mendengar bahwa CEO B menggunakan bahasa tidak pantas seperti "kabulkan permintaanku" atau "kencani aku" kepada trainee, meskipun ditegaskan bahwa peserta pelatihan yang disebutkan bukan anggota Madein.

Sebelumnya, Hanbit Center juga mengungkap bahwa pada Oktober tahun lalu, CEO B diduga memanggil seorang anggota idol ke kantornya dan melakukan kekerasan verbal serta pelecehan seksual, ketika korban masih berusia 18 tahun.

Pada November lalu, program JTBC Case Chief melaporkan dugaan pelecehan seksual terhadap anggota girl group baru, yang diduga merupakan Madein.

143 Entertainment membantah tuduhan tersebut, namun kecurigaan semakin menguat setelah A keluar dari grup hanya seminggu setelah laporan itu.

Sehari sebelum konferensi pers, A menyatakan dalam siaran langsung bahwa dirinya baru mengetahui dikeluarkan dari grup lewat pemberitaan media.

Madein sendiri adalah grup multinasional yang memulai debutnya pada September tahun lalu.

Penulis :
Gian Barani