Pantau Flash
HOME  ⁄  K-Entertainment

DPR Soroti Tantangan Parlemen OKI di Era Digital

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

DPR Soroti Tantangan Parlemen OKI di Era Digital
Foto: Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, saat mengikuti 6th Meeting of the Association of Secretaries General of Member Parliaments di Ruang Banggar, Senin (12/5/2025). (Dok. DPR RI)

Pantau - Lebih dari 40 negara anggota Parlemen OKI menghadiri Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang diselenggarakan DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 12–15 Mei 2025. 

Forum ini mempertemukan anggota parlemen dan sekretaris jenderal dari negara-negara Islam guna memperkuat kerja sama antarparlemen.

DPR RI sebagai tuan rumah berharap konferensi ini menjadi ruang strategis untuk merumuskan langkah-langkah bersama dalam penguatan kelembagaan. 

Isu transformasi digital, pengembangan sumber daya manusia, hingga pertukaran keahlian menjadi bagian dari topik pembahasan.

“Jadi pertukaran ini nanti akan memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus-menerus memperbaiki tata kelola, dalam memberikan dukungan kepada dewan atau parlemen masing-masing,” jelas Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar.

Indra menyampaikan pernyataan tersebut usai memimpin 6th Meeting of the Association of Secretaries General of Member Parliament, yang menjadi rangkaian Konferensi ke-19 PUIC.

Ia menjelaskan Sekretariat Jenderal DPR RI memiliki peran sentral dalam memberikan dukungan teknis kepada parlemen negara-negara anggota selama konferensi berlangsung.

“Jadi kalau di Setjen ini kan fokus kita adalah sistem dukungan kita kepada parlemen masing-masing. Jadi kalau isu yang substansial itu nanti akan diputuskan dulu, ya, oleh PUIC dalam perumusan nanti mulai sidang-sidang komisi yang akan berlangsung mulai besok,” katanya.

Ia menambahkan isu-isu strategis akan difinalisasi melalui pembahasan komisi PUIC sebelum diumumkan sebagai keputusan bersama.

“Agenda-agenda itu nanti mulai besok oleh komisi-komisi di PUIC akan diidentifikasi dulu. Jadi tentu saya nggak bisa mendahului keputusan itu, ya,” imbuhnya.

Sebagai tuan rumah, Indra juga dipercaya menjadi pemimpin forum yang mempertemukan para sekretaris jenderal parlemen negara Islam. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pandangan strategis dari Indonesia.

“Sebagai tuan rumah saya menjadi chairing, saya menjadi memimpin dan membuka persidangan tersebut dan menyampaikan pandangan-pandangan Sekjen Parlemen Indonesia ini tentang bagaimana langkah-langkah kita untuk memberikan dukungan terbaik kepada dewan di Indonesia,” terangnya.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan besar agar konferensi PUIC tahun ini mampu melahirkan keputusan penting yang memperkuat kerja sama dunia Islam dalam membangun peradaban global.

“Saya kira tentu karena Indonesia sebagai tuan rumah kita berharap pertemuan PUIC di Indonesia ini akan melahirkan keputusan-keputusan strategis untuk memperkuat parlemen-parlemen negara Islam ini dalam membangun peradaban dunia dan perdamaian, terutama yang sedang kita perjuangkan, salah satunya seperti isu Palestina itu, ya,” tutupnya.

Penulis :
Khalied Malvino