
Pantau.com - Keindahan bunga anggrek Phalaenopsis alias anggrek bulan yang melayang bagai kupu-kupu terbang sangat memukau. Keindahan tersebut hanya bisa diperoleh dari tanaman anggrek yang sehat.
Penanaman yang benar ditunjang dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik serta penempatan daerah yang tepat dipastikan akan memberikan pertumbuhan tanaman yang bagus dan bunga yang indah.
Unsur terpenting dalam pemeliharaan anggrek Phalaenopsis adalah:
Baca juga: Pelorik pada Pemuliaan Anggrek Phalaenopsis di BALITHI
1. Cahaya
Phalaenopsis termasuk anggrek yang tidak tahan cahaya matahari langsung, maka digunakan naungan 65% jika areal tanam terbuka dan naungan 55% jika areal tanam dikelilingi oleh tembok/pohon-pohon besar.
2. Kelembaban
Phalaenopsis suka dengan kelembaban. Idealnya antara 60–75%. Terlalu lembab menyebabkan penyakit mudah berkembang.
3. Aerasi
Phalaenopsis termasuk anggrek epifit dan membutuhkan udara yang bergerak secara terus menerus.
4. Temperatur
Kunci pemicu pembungaan Phalaenopsis adalah jika terjadi perbedaan temperatur tertinggi dan terendah sekitar 10ºC, oleh karena itu budidaya Phalaenopsis yang ideal adalah 18-28 ºC.
Pertumbuhan vegetatif lebih baik pada dataran rendah yang memiliki temperatur lebih tinggi, dan untuk pertumbuhan generative di dataran tinggi.
Media tanam yang dapat digunakan untuk Phalaenopsis adalah pakis, serbuk dan sabut kelapa, sphagnum mos, mos akar kadaka, arang kayu, dan potongan kulit kayu pinus yang sudah diproses. Pemilihan media tanam tergantung pada lingkungan tumbuh, ketersediaan bahan dan tujuan penanaman.
Penanaman sebagai koleksi cukup dengan pakis, sedangkan untuk perdagangan sphagnum mos memudahkan dalam pengiriman.
Wadah yang dapat digunakan untuk menanam Phalaenopsis yaitu pot yang terbuat dari tanah liat atau plastik, sabut kelapa tua yang dapat berfungsi sebagai pot, tempurung kelapa tua, dan batang pakis yang dapat dibuat dan dibentuk menjadi pot.
Bibit Phalaenopsis tersedia dalam berbagai umur. Pemilihan bibit yang berkualitas akan mengurangi resiko gagal dan mati.
Yang harus diperhatikan dalam memilih bibit adalah:
1. Bibit botolan, pilih planlet dengan pertumbuhan sehat. Bibit tanpak hijau, segar dan mengkilap. Ukuran tanaman seragam, minimal memiliki 2–4 akar

2. Kompot, pilih kompot yang berisi tanaman sehat yang berdaun hijau, segar dan mengkilap, umur 2–5 bulan. Pertumbuhan tanaman seragam
3. Seedling, pilih tanaman sehat yang berdaun hijau, segar dan mengkilap, umur 5–7 bulan. Memiliki 2–4 lembar daun
4. Tanaman remaja, pilih tanaman sehat yang berdaun hijau, segar dan mengkilap, umur 8–12 bulan. Memiliki 2–4 lembar daun
5. Tanaman dewasa, pilih tanaman sehat yang berdaun hijau, segar dan mengkilap, umur 12 bulan. Memiliki minimal 4 lembar daun. Daun tanaman berukuran proposional, panjang sekitar 2 kali lebar daun
Tahapan penanaman Phalaenopsis di pot yang sesuai dengan umur dan pertumbuhan tanaman, mulai dari mengeluarkan bibit dari botol, kompot, hingga repotting.
1. Penanaman bibit botolan, bibit yang berukuran besar dapat ditanam langsung sebagai seedling, bibit seperti ini cukup kuat beradaptasi di lingkungan baru. Sedangkan bibit yang berukuran kecil ditanaman sebagai kompot
2. Penanaman kompot, dimulai dengan mengeluarkan bibit dari botol, dilanjutkan dengan menanam di pot ukuran 15 – 20 cm dengan jumlah tanaman berkisar 25 – 40 tanaman
3. Menanam seedling, setelah tanaman di kompot tumbuh hingga penuh, saat yang tepat untuk memindahkan ke pot individu kecil
4. Penamanan remaja, dilakukan jika tanaman di pot individu kecil sudah tidak seimbang dengan pot, apalagi jika akar sudah keluar. Pot yang dipakai berukuran 10 – 12 cm
5. Penanaman tanaman dewasa, dilakukan jika tanaman remaja sudah tidak seimbang dengan ukuran pot. Pada tahap ini tanaman siap untuk dibungakan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang penting pada Phalaenopsis adalah pemupukan, penyiraman serta pengendalian hama dan penyakit.
Penyiraman merupakan cara efektif untuk menjaga kelembaban yang optimal. Penyiraman dilakukan pada pagi hari saat udara cerah ada aliran udara yang baik, sehingga daun Phalaenopsis akan kering pada siang hari. Penyiraman dilakukan secara teratur dan tidak berlebihan.
Pemberian jenis pupuk berhubungan erat antara siklus pertumbuhan, faktor lingkungan dengan dosis pupuk yang diberikan. Pemupukan dilakukan pada bagian pemukaan dan bawah daun, pada pagi hari atau sore hari.
Gunakan beberapa macam pupuk, selang seling antara pupuk kimia dengan pupuk organik. Jika tanaman sudah dewasa gunakan pupuk yang kandungan P dan K tinggi.
Hama utama tanaman Phalaenopsis adalah:
1. Keong yang berumah atau yang tidak berumah. Serangan terjadi pada malam hari dengan memakan akar, daun muda, bunga dan tangka ibunga muda. Gejala serangan ditandai adanya bekas daun yang dimakan dan adanya bekas jalan keong berupa lendir putih. Pengendalian dilakukan dengan Metapar 99 WP, Bentan 45 WP, Bayluscide 250 EC atau Moluskil 10 G.

2. Tungau merah. Menyerang tunas atau bakal tangkai muda, mengisap cairan daun. Gejala serangannya pada daun ada luka nekrosis berupa titik merah yang makin lama semakin menghitam. Pengendalian dilakukan dengan Mitac 200 EC
Penyakit utama tanaman Phalaenopsis adalah :
1. Busuk lunak, penyebabny aadalah bakteri Erwinia caratovora yang mudah menular melalui air-alat pertanian atau tangan. Menyerang pada kondisi lembab dan intensitas serangan tinggi pada musim hujan. Gejala awalnya tanaman layu. Daun berwarna kuning pucat, melepuh, lembab, berair dan berbau menyengat. Pengendalian pada gejala awal, daun yang terinfeksi dipotong, buang media lama dan sterilkan pot dengan formalin atau dibakar. Bakterisida yang dapat digunakan adalah Agrimycin atau Agrep.
2. Busuk hitam, penyebabnya adalah cendawan Pythiumultinum yang menyerang sejak bibit sehingga menimbulkan dumping-off. Gejala daun berbercak, basah, berwarna kehitaman. Pengendaliannya pakai media yang sudah disterilkan dan hindari penyiraman berlebihan. Untuk pencegahan, saat pemindahan seedling, celupkan dalam larutan Previcur N (2 mg/l) dan seminggu setelah tanam semprotkan lagi Previcur atau Agrept 20 WP.
3. Antraknos, penyebabnya colletotrichum gloeosporiodes. Tanaman yang kelebihan unsur Nitrogen rentan terhadap penyakit ini. Gejala daun berubah warna menjadi kuning kecokelatan atau ada bercak cokelat dan membesar menjadi cokelat tua, tanaman kerdil. Pengendaliannya dilakukan dengan Dithane 430 F, Score 25 WP, atau Delsene MX 80 WF. (Dedeh Siti Badriah/Balai Penelitian Tanaman Hias).
rn- Penulis :
- Gilang







