Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengganti Nasi dan Mie dengan Shirataki Bisa Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Mengganti Nasi dan Mie dengan Shirataki Bisa Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Pantau.com - Tingkat konsumsi mie dan nasi shirataki akhir-akhir ini cukup populer di kalangan ibu-ibu yang sedang menjalani program diet.

Berdasarkan penelitian, konsumsi mie dan nasi shirataki memang bisa membantu menurunkan berat badan hingga 2,5 kilogram (kg) per bulan. Apalagi jika kamu rutin olahraga dan mengatur pola makan, dilansir oleh newsdelivers.

Untuk kamu yang sedang menjalani program penurunan berat badan, kamu bisa mencoba makan mie atau nasi shirataki sebagai ganti mie atau nasi biasa. Yuk cari tahu tentang mie dan nasi shirataki seperti dilansir Healthline dan Times of India di bawah ini. 

Selain untuk diet, mengonsumsi mie dan nasi shirataki juga bisa membawa manfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Simak penjelasan tentang mie dan nasi shirataki untuk diet dan manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Apa itu mie dan nasi Shirataki?

Mie Shirataki adalah mie putih panjang yang sering disebut mie ajaib atau mie konjak. Sedangkan nasi shirataki memiliki tekstur yang sama dengan nasi putih namun lebih kenyal dan padat. Nasi Shirataki rendah gula dan rasanya hampir hambar.

Mie dan nasi Shirataki terbuat dari glukomanan, juga dikenal sebagai tepung konjak, berasal dari akar tanaman konjak, biasanya tumbuh di Jepang, Cina, dan Asia Tenggara.

Mie dan nasi shirataki mengandung sangat sedikit karbohidrat yang dapat dicerna karena sebagian besar karbohidratnya berasal dari serat glukomanan. Mie dan nasi shirataki juga banyak mengandung air, yaitu sebanyak 97%, dan sisanya hanya serat glukomanan.

Menurut para ahli, glukomanan sangat membantu dalam penurunan berat badan karena indeks glikemiknya yang rendah. Bahkan mie dan nasi shirataki cocok untuk penderita diabetes. Kandungan glukoman dapat menunda rasa lapar sehingga kamu bisa kenyang lebih lama dan akhirnya makan lebih sedikit.

Selain itu, ketika kamu mengonsumsi glukomanan sebelum karbohidrat dari makanan lain, memungkinkan kurangnya kadar hormon lapar atau ghrelin. Satu ulasan dari tujuh penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi glukomanan selama 4 hingga 8 minggu kehilangan 1,4 hingga 2,5 kg dari berat badannya.

Bagaimana? Mau coba makan shirataki?

Baca juga: Kabar Baik untuk yang Malas Mandi, Mandi Setiap Hari Tidak Baik untuk Kesehatan

Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani