billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Viral Reporternya Diduga Lecehkan Kakek Berkursi Roda di Pemakaman Eril, Begini Klarifikasi Liputan6

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Viral Reporternya Diduga Lecehkan Kakek Berkursi Roda di Pemakaman Eril, Begini Klarifikasi Liputan6
Pantau - Beredar rekaman video percakapan wartawan Liputan6 yang menyebut 'standing party' ketika melihat seorang pria tua dibopong menggunakan kursi roda saat melintas di jalan berbatu pada pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz.

Peristiwa itu menjadi perhatian warganet, saat wartawan Liputan6 melakukan siaran mengalami kebocoran audio.

Salah satu video itu diunggah akun Instagram @nyinyir_update_official. Dalam video terdengar perbincangan reporter Liputan6.

"Jangan salahkan WC dong," kata reporter pria.

"Kenapa sih," tanya seorang wanita yang suaranya ikut terekam.

Kemudian, mata kamera merekam seorang kakek berkursi roda yang sedang dibopong oleh polisi dan beberapa orang.

Reporter itu kemudian terdengar mengomentari si kakek tua tersebut.

"Standing ya, hehehehehe...." kata reporter itu.

"Pas gigi satu itu, anj***. Hehehehehe..." katanya lagi.

"Doblak-doblak," ucap pria lainnya.

"Nah nih, pas turunan masih standing ya, hehehehe," kata reporter itu lagi.

"Standing party, anjay," ucap seorang wanita.

Merespons rekaman video dan audio yang beredar, pihak Liputan6 langsung mengklarifikasinya.

"Berdasarkan penelusuran kami dan keterangan para anggota tim kami di lapangan, perlu dijelaskan bahwa rekaman yang beredar itu terjadi saat commercial break atau jeda iklan di televisi. Sementara, siaran live streaming masih terus berlangsung," tulis Liputan6 dalam akun Instagramnya, Selasa (14/6/2022).

"Dan, karena live di televisi sedang break, anggota tim kami mengambil kesempatan untuk rehat, berbincang, dan mempersiapkan tayangan berikutnya."

Dalam keterangannya, Liputan6 menegaskan perbincangan mereka sebenarnya bukan tentang peristiwa atau para tamu pada upacara pemakaman, tapi seputar peralatan kerja dan persiapan live di televisi berikutnya.

"Apa yang terdengar dalam video tersebut tidak seperti yang dipersepsikan sejumlah kalangan," tegasnya.

Meski demikian, Liputan6 menyatakan permohonan maaf karena beredarnya video tersebut.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul dari pembicaraan anggota tim peliputan kami di belakang layar tersebut," katanya.

Menurutnya, peristiwa kelalaian ini tidak seharusnya terjadi dan merupakan pelanggaran standar dan tanggung jawab kerja.

"Sebagai bentuk tanggung jawab, pada kesempatan pertama kami telah melakukan evaluasi prosedur kerja. Selain permohonan maaf secara terbuka ini, kami juga telah memutuskan untuk memberlakukan sanksi yang berat," ujarnya.
Penulis :
Aries Setiawan