
Pantau – Walaupun tingkat keberhasilan bayi tabung cukup tinggi, prosedur ini tetap memiliki peluang kegagalan yang tidak bisa dibilang kecil. Salah satu fase dalam proses IVF yang sering menyebabkan gagal terjadinya kehamilan adalah pada fase implantasi atau penanaman embrio hasil pembuahan.
Kegagalan fase ini, terutama jika sudah terjadi berulang sebanyak lebih dari 3 kali, bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya seperti dikutip dari laman fertilityfoundation :
1. Usia wanita
Usia wanita berpengaruh dalam keberhasilan pemindahan embrio ke rahim. Berdasarkan penelitian, tingkat keberhasilan transfer embrio beku atau segar pada wanita usia di bawah 35 tahun bisa sebesar 41,3%–47,1%. Sementara untuk wanita usia lebih dari 44 tahun, tingkat keberhasilannya hanya sebesar 1,9%–16,2%.
2.Indeks massa tubuh
Program bayi tabung yang dilakukan pada wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas memiliki tingkat kegagalan implantasi embrio yang tinggi. Selain itu, wanita dengan obesitas juga disebut lebih berisiko mengalami keguguran.
3. Tingkat stres tinggi
Penelitian menemukan tingginya kadar kortisol atau hormon stres pada wanita bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran, khususnya di trimester pertama. Hal ini pun dipercaya dapat memengaruhi kegagalan pada program bayi tabung.
4. Kebiasaan merokok
Bila kamu dan pasangan ingin menjalani program bayi tabung, sebaiknya berhentilah merokok dan hindari menghirup asap rokok. Pasalnya, zat dalam asap rokok bisa menyebabkan keracunan pada janin, menghambat aliran oksigen ke janin, dan meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari