Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Hati-hati Resistensi Antibiotik, India Dihebohkan dengan Pandemi Superbug

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Hati-hati Resistensi Antibiotik, India Dihebohkan dengan Pandemi Superbug

Pantau - Sekitar 1000 kasur di Rumah Sakit Kasturba di negara bagian Maharashtra, India barat dipenuhi oleh para pasien yang terjangkit infeksi Superbug. Hal ini membuat India disebut sebagai salah satu negara yang terdampak paling parah oleh "resistensi antimikroba".


Pengujian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Kasturba untuk mengetahui antibiotik mana yang paling efektif dalam melawan lima bakteri patogen utama menemukan bahwa sejumlah obat yang diuji hampir tidak efektif melawan bakteri tersebut.



Bakteri patogen yang dimaksud adalah E. coli (Escherichia coli), umumnya ditemukan di usus manusia dan hewan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, Klebsiella pneumoniae, yakni bakteri yang dapat menginfeksi paru-paru dan menyebabkan pneumonia, luka irisan pada kulit dan lapisan otak yang dapat menyebabkan meningitis. Lalu bakteri mematikan yakni Staphylococcus aureus, bakteri bawaan makanan yang dapat ditularkan melalu tetesan udara atau aerosol.


 

Apa itu Superbug?

Superbug atau resistensi antibiotik merupakan suatu kondisi dimana terjadinya perubahan bakteri seiring waktu yang mengakibatkan bakteri tersebut menjadi tahan terhadap obat yang seharusnya mengalahkan dan menyembuhkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri tersebut.


Menurut WHO, Superbug salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan global, ketahanan pangan, dan pembangunan saat ini. Superbug dapat terjadi secara natural, namun penyalahgunaan antibiotik pada manusia dan hewan dapat mempercepat prosesnya. Sejumlah infeksi seperti pneumonia, tuberculosis, gonorrhoea, dan samonellosis menjadi sulit ditangani karena antibiotik yang umumnya digunakan menjadi tidak efektif.



Melansir dari laman thelancet, sebuah jurnal medis, resistensi antibiotik seperti ini secara langsung telah menyebabkan kematian dengan total 1,27 juta jiwa di seluruh dunia pada tahun 2019. Superbug tergolong sangat serius karena antibiotik yang biasanya digunakan sebagai garis pertahanan pertama melawan infeksi parah, menjadi tidak bekerja pada kasus ini.


Penulis :
Annisa Indri Lestari