Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Jenis Kontrasepsi Ini Aman dan Nyaman untuk Pria

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Jenis Kontrasepsi Ini Aman dan Nyaman untuk Pria

Pantau - Meskipun banyak pilihan pengendali kehamilan bagi pria dan wanita, namun mengutip dari The Journal of Sex Research menunjukkan bahwa wanita masih menanggung sebagian besar beban penggunaan kontrasepsi.


Padahal, pria pun dapat membantu dan tanggung jawab dalam penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Tidak hanya kondom, ada pula pilihan KB untuk pria yang sama efeknya seperti pil KB untuk perempuan. Berikut ini adalah informasi lengkapnya.


1. Spermisida


Spermicide atau spermisida masih jarang terdengar di telinga orang Indonesia. Namun sudah umum digunakan di negara lain. Spermisida merupakan alat kontrasepsi nonhormonal dengan berbagai bentuk. Mulai dari cream, gel, hingga spray. Cara penggunaannya cukup disemprotkan pada vagina. Namun, baru akan efektif bekerja setelah 15 sampai 20 menit. Sehingga penetrasi tidak bisa langsung dilakukan setelah memakai spermisida.


Menurut Medical News Today, tingkat kegagalan spermisida sampai 21 persen. Agar lebih efektif, spermisida bisa digunakan bersama dengan alat kontrasepsi lain seperti kondom. Jika hanya menggunakan spermisida, juga tidak menjamin penggunanya terbebas dari penyakit menular seksual.


2. Suntik hormon


Jenis KB pria ini adalah berupa suntikan yang berisi hormon testosteron sintetis dan progestin (hormon wanita sintetis), untuk disuntikkan setiap 8 minggu sekali. Tujuan dari KB untuk pria ini adalah menurunkan kadar testosteron alami dalam tubuh pria untuk menekan proses pematangan sperma-sperma muda.


Terapi hormon adalah terapi yang dinilai cukup aman dan efektif untuk dilakukan, karena bersifat sementara atau bisa kembali ke keadaan semula, karena tidak menyebabkan kemandulan permanen seperti pada vasektomi.


3. Senggama terputus


Selanjutnya, KB untuk pria yang lebih bisa dianggap sebagai “trik”, yaitu menarik penis keluar sesaat sebelum ejakulasi. Ada banyak istilah untuk cara ini, mulai dari “pullout”, senggama terputus, hingga coitus interuptus.


Metode ini pada dasarnya adalah tindakan mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita. Intinya sama, yaitu untuk menghindar dari risiko sperma bertemu dengan sel telur yang menjadi penyebab terjadinya pembuahan atau kehamilan.


4. Pil KB


Pil KB untuk pria ini merupakan yang pertama di dunia dan ditemukan oleh ilmuwan dari Universitas Airlangga Indonesia, yaitu Prof. Dr. Bambang Prajogo. Mengutip dari Unair News,  pil KB ini terbuat dari ekstrak daun gandarusa atau Justicia gendarussa Burm.f., dan tidak memiliki efek samping ketika dikonsumsi. Kandungan dalam pil tersebut bekerja dengan mengganggu tiga enzim pada sperma dan melemahkan mereka sehingga sperma tak mampu menembus sel telur saat proses fertilisasi.


Penulis :
Annisa Indri Lestari