
Pantau - 32 biksu berjalan kaki ribuan kilometer dari Thailand tiba di Indonesia untuk merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Dari informasi yang dihimpun, puluhan biksu ini melintasi Jalan Teuku Umar, Telaga Asih, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, atau biasa dikenal dengan Jalan Raya Pantura.
Puluhan biksu ini berbalut jubah, serta sepasang sandal dan kaus kaki. Mereka diketahui berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan satu biksu dari Indonesia.
Puluhan biksu tersebut berjalan perlahan di sisi kiri jalan sembari membawa tas berisi pakaian jubah pengganti, makanan ringan, dan minuman.
Tak hanya itu, beberapa biksu juga membawa bendera ajaran Buddhisme, bendera Indonesia, dan bendera simbol umat Buddha. Tampak baju jubah puluhan biksu itu basah bekas cucuran keringat akibat teriknya matahari di Bekasi.
Pemandangan puluhan biksu yang berjalan kaki itu menarik perhatian warga yang tinggal di sepanjang Jalur Pantura. Sejumlah warga mengabadikan momen perjalanan puluhan biksu dengan gawainya masing-masing.
Biksu-biksu itu melempar senyum dan sesekali memberi gestur salam kepada warga yang melihat perjalanan mereka.
Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Kota Bekasi Ronny Hermawan mengatakan, 32 orang biksu itu nantinya akan berjalan hingga ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah untuk merayakan Hari Suci Waisak.
"32 biksu atau bhante berjalan kaki dari Thailand, kemudian ke Malaysia, Singapura, dan ke Indonesia. Finishnya tanggal 4 Juni nanti saat Perayaan Waisak di Candi Borobudur," ucap Ronny di Kelenteng Hok Lay Kiong, Jumat pagi.
Ronny mengungkapkan, tujuan puluhan biksu berjalan kaki puluhan ribu kilometer adalah untuk perjalanan religi. Mereka berjalan dari satu titik ke titik yang lain untuk membangun rasa persaudaraan dan perdamaian umat manusia di dunia.
"Di Kota Bekasi misalnya, mereka bermalam di salah satu pondok meditasi, lalu jam 05.00 WIB langsung ke Wihara Buddha Dharma umtuk makan dan menyapa umat-umat Buddha," kata Ronny.
"Selesai makan pagi ini, lanjut ke Cikarang dengan berjalan kaki, terus istirahat, lanjut lagi, terus bermalam lagi di Karawang," tutur dia lagi.
Dari informasi yang dihimpun, puluhan biksu ini melintasi Jalan Teuku Umar, Telaga Asih, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, atau biasa dikenal dengan Jalan Raya Pantura.
Puluhan biksu ini berbalut jubah, serta sepasang sandal dan kaus kaki. Mereka diketahui berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan satu biksu dari Indonesia.
Puluhan biksu tersebut berjalan perlahan di sisi kiri jalan sembari membawa tas berisi pakaian jubah pengganti, makanan ringan, dan minuman.
Tak hanya itu, beberapa biksu juga membawa bendera ajaran Buddhisme, bendera Indonesia, dan bendera simbol umat Buddha. Tampak baju jubah puluhan biksu itu basah bekas cucuran keringat akibat teriknya matahari di Bekasi.
Pemandangan puluhan biksu yang berjalan kaki itu menarik perhatian warga yang tinggal di sepanjang Jalur Pantura. Sejumlah warga mengabadikan momen perjalanan puluhan biksu dengan gawainya masing-masing.
Biksu-biksu itu melempar senyum dan sesekali memberi gestur salam kepada warga yang melihat perjalanan mereka.
Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Kota Bekasi Ronny Hermawan mengatakan, 32 orang biksu itu nantinya akan berjalan hingga ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah untuk merayakan Hari Suci Waisak.
"32 biksu atau bhante berjalan kaki dari Thailand, kemudian ke Malaysia, Singapura, dan ke Indonesia. Finishnya tanggal 4 Juni nanti saat Perayaan Waisak di Candi Borobudur," ucap Ronny di Kelenteng Hok Lay Kiong, Jumat pagi.
Ronny mengungkapkan, tujuan puluhan biksu berjalan kaki puluhan ribu kilometer adalah untuk perjalanan religi. Mereka berjalan dari satu titik ke titik yang lain untuk membangun rasa persaudaraan dan perdamaian umat manusia di dunia.
"Di Kota Bekasi misalnya, mereka bermalam di salah satu pondok meditasi, lalu jam 05.00 WIB langsung ke Wihara Buddha Dharma umtuk makan dan menyapa umat-umat Buddha," kata Ronny.
"Selesai makan pagi ini, lanjut ke Cikarang dengan berjalan kaki, terus istirahat, lanjut lagi, terus bermalam lagi di Karawang," tutur dia lagi.
- Penulis :
- khaliedmalvino