HOME  ⁄  Lifestyle

Ahli Kesehatan : Jenis Penyakit Jantung Ini Bisa Muncul karena Polusi Udara

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Ahli Kesehatan : Jenis Penyakit Jantung Ini Bisa Muncul karena Polusi Udara
Foto: Ilustrasi. (Pixabay)

Pantau - Polutan yang terkandung di dalam cemaran udara Jakarta dapat menimbulkan sederet risiko penyakit kardiovaskular atau jantung dan pembuluh darah.

Apalagi berdasarkan data situs pemantau kualitas udara, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berwarna merah atau berada di angka 161, yang artinya udara Jakarta saat ini tidak sehat.

Sementara parameter buruk-baiknya kualitas udara adalah PM2,5 atau particulate matter, yakni partikel udara berukuran kecil atau sama dengan 2,5 mikrometer.

Menurut dokter spesialis jantung sekaligus Head of Clinical & Research AsaRen, dr. Arief Wibowo, zat partikel halus atau polutan dari polusi udara yang masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah mampu mengubah cara kerja sel menjadi tidak seimbang. Akibatnya, fungsi kardiovaskular atau jantung dan pembuluh darah akan terganggu.

Mengutip dari CNBC, dokter Arief mengatakan bahwa ada empat penyakit jantung yang mengintai manusia jika terlalu sering terpapar polusi udara, yaitu :

1. Penyakit Jantung Iskemik

Penyakit jantung iskemik adalah kondisi ketika aliran darah ke jantung berkurang akibat penyumbatan sebagian atau seluruh arteri koroner.

Menurut dr. Arief, salah satu pemicu penyakit jantung iskemik adalah polutan yang masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah. Ia mengatakan, zat-zat polutan dapat meningkatkan risiko aterosklerosis atau penumpukan lemak di dalam pembuluh darah pemicu iskemik.

“Polusi dapat mempercepat pertumbuhan plak karena adanya peradangan yang disebabkan oleh polutan ini,” ujarnya.

2. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu risiko yang dapat muncul akibat polusi udara. Studi yang dipublikasikan European Heart Journal menemukan bahwa orang dewasa yang tinggal di wilayah tinggi polusi lebih rentan terkena tekanan darah tinggi.

Paparan polusi yang terlalu lama dapat menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah seseorang. Akibatnya, risiko tekanan darah tinggi akan semakin meningkat.

“Exposure yang lama terhadap polusi ini dapat menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah. Itu dapat meningkatkan level dari tekanan darah pada pasien,” tegas dr. Arief.

3. Aritmia

Aritmia adalah gangguan irama atau laju detak jantung akibat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik. Melansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), aritmia ditandai dengan detak jantung yang tidak normal, tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat.

Polutan-polutan tertentu yang terkandung di dalam polusi dapat memicu atau memperburuk detak jantung manusia.

“Penyakit yang diakibatkan oleh polusi adalah aritmia atau detak jantung yang tidak teratur. Nah, detak jantung yang tidak teratur ini dapat dipicu atau malah diperparah oleh polutan-polutan tertentu,” papar dr. Arief.

4. Gagal Jantung

Melansir dari laman Kemenkes RI, gagal jantung adalah kondisi ketika otot jantung melemah dan tidak mampu memompa darah secara adekuat ke seluruh tubuh. Menurut dr. Arief, zat-zat berbahaya dalam polusi udara yang terus dihirup dapat melemahkan jantung sehingga risiko gagal jantung semakin tinggi.

Penulis :
Annisa Indri Lestari

Terpopuler