
Pantau - Kecerdasan tidak melulu soal intelektual atau pun spritual, tetapi juga emosional. Memiliki kecerdasan emosional adalah modal penting untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Sebab semakin tinggi kecerdasan emosional, maka semakin baik dalam mengelola perasaan dan respon atas permasalahan yang terjadi. Bayangkan saja, jika kecerdasan emosional itu tidak ada dalam diri kita. Bukankah setiap harinya akan terasa sangat berantakan?
Namun, kita tidak bisa menampik bahwa tingkat kecerdasan emosional setiap orang berbeda-beda. Ada yang rendah, dan ada pula yang tinggi. Agar bisa mengidentifikasinya sejak awal, inilah beberapa kalimat yang sering digunakan oleh orang-orang yang punya kecerdasan emosional rendah.
1."Kamu terlalu sensitif"
Padahal tidak bisa kita pungkiri, kemampuan dan respon seseorang terhadap suatu masalah bisa saja berbeda-beda. Bagi kamu mungkin masalahnya biasa saja dan tidak terlalu berdampak, namun tidak menutup kemungkinan bagi orang lain masalah tersebut memberatkan dan berdampak buruk. Orang-orang dengan kecerdasan emosional rendah kurang bisa menghargai ini.
2."Itu bukan masalahku"
Dikutip dari laman Hack Spirit, orang-orang dengan kecerdasan emosional rendah memilih mengatakan ini karena kurangnya empati. Sementara, empati adalah bagian dari kecerdasan emosional. Sebaliknya, jika cerdas secara emosional, maka setidaknya ia akan mencoba menawarkan bantuan sebisanya, atau melihat lebih dulu permasalahan yang ada.
3."Saya tahu semuanya"
Ungkapan “saya tahu semuanya” dapat merepresentasikan adanya kesombongan, dan mungkin juga meremehkan orang lain. Ini tidak ditemukan dalam diri orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi. Biasanya mereka akan lebih memilih mengutarakan kalimat “saya tahu banyak tentang ini, tetapi saya juga ingin mendengar perspektif Anda”.
4."Anda salah"
Mengatakan kalimat “Anda salah” memperlihatkan sempitnya perspektif. Padahal kehidupan tidak melulu tentang benar dan salah, tetapi tentang saling pengertian dan menghormati satu dengan yang lainnya.
5."Saya selalu benar"
Tindakan ini menyiratkan adanya kekhawatiran melakukan kesalahan yang berakibat direndahkan oleh orang lain. Sebaliknya, orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak melakukan ini. Mereka paham bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar yang dapat membuat mereka bertumbuh.
6."Saya tidak peduli"
Apa alasannya? Kalimat “saya tidak peduli” memperlihatkan minimnya empati bahkan bisa menggambarkan tindakan meremehkan secara verbal. Sebaliknya, orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan selalu menghindari kalimat ini. Mereka menaruh rasa empati dan menganggap perasaan setiap orang layak diakui.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari
- Editor :
- Muhammad Rodhi