
Pantau - Emosi yang sehat adalah kemampuan untuk mengelola perasaan diri sendiri dan memahami perasaan orang lain di sekitar kita. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi mampu menciptakan kesadaran diri dan empati, sementara mereka yang rendah dalam kecerdasan emosional sering kesulitan membangun hubungan yang langgeng karena kurangnya pemahaman terhadap isyarat sosial.
Menurut psikolog Harvard, Dr. Cortney Warren, beberapa ungkapan menunjukkan tanda kecerdasan emosional yang rendah. Berikut adalah beberapa ungkapan yang sering digunakan oleh orang dengan kecerdasan emosional rendah:
1. "Saya Tidak Akan Berubah — Ini Diri Saya"
Menanggapi kritik dengan penolakan untuk berubah menunjukkan ketidakmampuan untuk mengevaluasi diri dan memahami dampak perilaku terhadap orang lain. Sebagai gantinya, cobalah berkata, "Saya perlu merenung lebih dalam tentang apa yang kamu katakan. Saya ingin terbuka terhadap umpan balik, meskipun itu sulit didengar."
2. "Saya Tidak Peduli Perasaanmu"
Menyatakan ketidakpedulian terhadap perasaan orang lain mengindikasikan perilaku egois dan kurangnya empati. Ungkapan ini menghambat hubungan yang sehat. Cobalah menggantinya dengan, "Saya menyesal mendengar kamu merasa tertekan. Apa yang bisa saya lakukan untuk membantumu saat ini?"
Baca juga: 13 Skill yang Membantu Anda Tetap Fokus dan Disiplin Menurut Psikologi
3. "Ini Salahmu Saya Merasa Seperti Ini"
Orang dengan kecerdasan emosional tinggi tahu bahwa perasaan mereka adalah tanggung jawab diri sendiri, bukan kesalahan orang lain. Untuk lebih bijak, katakanlah, "Saya merasa sangat emosional saat ini. Persepsi saya tentang situasi ini adalah..."
4. "Kamu Salah"
Mereka yang rendah kecerdasan emosional enggan mengakui kesalahan. Dalam konflik, penting untuk mendengarkan sudut pandang orang lain. Cobalah, "Saya ingin mendengarkan perspektifmu, meskipun saya tidak melihat hal ini dengan cara yang sama. Bisa bantu saya memahami perasaanmu?"
5. "Berhenti Berperilaku Gila"
Memanggil orang gila hanya memperburuk situasi. Perilaku yang tampak tidak rasional seringkali berakar dari perasaan terluka. Lebih baik menyikapi dengan empati, seperti, "Saya mengerti kamu sedang berjuang. Walaupun saya mendengar kamu marah pada saya, saya rasa reaksi ini lebih berkaitan dengan masa lalumu. Apakah kamu setuju?"
6. "Saya Tidak Bisa Memaafkanmu"
Tidak mudah untuk memaafkan, namun orang dengan kecerdasan emosional tinggi mampu mengatasi rasa marah dan memaafkan. Menahan dendam hanya merugikan diri sendiri. Cobalah berkata, "Saya kesulitan untuk memaafkanmu saat ini. Namun saya sedang berusaha melepaskan perasaan ini agar kita bisa memperbaiki hubungan dan maju bersama."
Baca juga: Psikolog Anjurkan Orang Tua Kontrol Penggunaan Gawai Anak
7. "Perasaanmu Tidak Rasional"
Setiap perasaan memiliki dasar, meskipun mungkin sulit dipahami. Menyatakan bahwa perasaan seseorang tidak rasional tidak adil. Sebagai gantinya, katakan, "Saya mendengar kamu memiliki emosi yang kuat saat ini, dan itu sah. Saya tidak sepenuhnya mengerti mengapa kamu merasa seperti itu, tapi saya ingin memahaminya. Bisa ceritakan lebih lanjut?"
Dengan mengganti ungkapan negatif ini dengan kata-kata yang lebih positif, Anda tidak hanya dapat menyelesaikan konflik dengan lebih baik, tetapi juga membangun hubungan yang lebih sehat. Perkembangan kecerdasan emosional Anda akan sangat bermanfaat dalam jangka panjang, memperbaiki cara berinteraksi dengan orang lain dan mengelola emosi secara lebih efektif.
- Penulis :
- Latisha Asharani