Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengenal Diet OMAD atau One Meal a Day

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Mengenal Diet OMAD atau One Meal a Day
Foto: Ilustrasi diet (pexels.com/@ketut-subiyanto/)

Pantau - OMAD, atau One Meal a Day, adalah bentuk diet dimana seseorang hanya makan satu kali dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka waktu satu jam, dan berpuasa selama 23 jam tersisa dalam sehari. 

Diet jenis ini populer sebagai metode penurunan berat badan, namun juga dianggap sebagai pendekatan nutrisi dan pengelolaan berat badan yang ekstrem dan kontroversial. Beberapa ahli memperingatkan agar tidak mengadopsinya secara luas karena sifatnya yang ketat dan potensi risikonya.

Mengutip dari CNN Indonesia, diet OMAD merupakan jenis puasa intermiten, yang berganti-ganti antara periode sepanjang hari di mana kita boleh makan apa saja dan periode dimana kita tidak makan sama sekali.

Diet OMAD dipercaya dapat menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori harian secara alami tanpa perlu menghitung kalori dengan cermat. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang mungkin mengalami penurunan berat badan dengan diet OMAD. Akan tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa diet OMAD dianggap ekstrem dan mungkin tidak disarankan untuk menjadi diet berkelanjutan bagi semua orang.

Para ahli telah menyatakan pendapat beragam tentang diet OMAD. Meskipun beberapa orang mengakui potensi penurunan berat badan dan rasa pengendalian diri yang mungkin ditimbulkannya, yang lain menyoroti sifat ekstrimnya dan potensi dampak negatifnya terhadap nutrisi secara keseluruhan.

Baca juga:

Ahli Diet: Makanan Anti Oksidan Ini Ampuh Cegah Kerusakan Kulit Akibat Paparan Sinar Matahari

Efektif Turunkan Berat Badan! Begini Cara Diet Aman Saat Puasa

Pembatasan ketat pada asupan makanan dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan nutrisi penting, yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Selain itu, penurunan berat badan secara cepat yang terkait dengan diet OMAD mungkin tidak kondusif untuk pengelolaan berat badan jangka panjang, sehingga berpotensi menyebabkan berat badan kembali naik setelah pola makan normal dilanjutkan.

Mengutip dari health.com, diet OMAD yang berkepanjangan dapat menyebabkan rasa lapar yang parah, menyebabkan seseorang makan berlebihan dan menambah berat badan. Hal ini karena Ketika seseorang tidak makan selama 24 jam, mereka cenderung kehilangan kendali dan makan berlebihan padahal sudah waktunya makan lagi.

Adapun kelebihan dari OMAD yaitu dapat membuat orang secara otomatis makan lebih sedikit ketika jam makannya dibatasi ketimbang dibebaskan untuk makan setiap saat. Maka dari itu, diet jenis ini dapat membantu mengurangi kalori harian dengan praktis karena seseorang tidak perlu menghitung kalori dari setiap makanan yang dimakan, seperti dilansir dari Kumparan.

Diketahui sebuah studi menemukan bahwa seseorang akan secara otomatis mengalami penurunan berat badan jika diminta untuk hanya makan satu kali dalam sehari meski tidak diminta untuk diet sekalipun.

Sementara itu, kekurangan OMAD adalah bahwa OMAD termasuk dalam diet ketat dan juga ekstrim. Sehingga, banyak orang menjalani diet jenis ini selama 1-2 minggu saja, kemudian menyerah. 

Beberapa studi juga menemukan potensi dampak negatif dari OMAD, yaitu perburukan pada lemak darah, kolesterol, tekanan darah, serta kontrol gula darah. 

Penulis :
Latisha Asharani