
Pantau - Band girl rock QWER yang terdiri dari Chodan, Magenta, Siyeon dan Hina membuat gebrakan di industri musik dengan memelopori genre baru dan memasuki pasar baru. Konsep inovatif band beranggotakan empat orang dan animasi yang menginspirasi penciptaannya sangat dipengaruhi oleh subkultur Jepang, sehingga memberi mereka keunggulan unik.
QWER memadukan unsur girl grup idola dan band rock. Selain mantan anggota grup idola Jepang, band ini terdiri dari individu-individu dari latar belakang non-musik seperti YouTuber, streamer, dan TikToker.
Band yang debut pada akhir tahun lalu ini dikonsep oleh bintang YouTuber Kim Egg. Terinspirasi oleh animasi Jepang "Bocchi the Rock!" dan "Oshi no Ko," Kim bertujuan untuk menciptakan band idola unik yang mampu berkembang dengan mantap.
QWER, yang menonjol sebagai girl band langka di industri musik, menarik perhatian dengan lagu debutnya, "Harmony from Discord."
Lagu kedua mereka, "TBH" meraih kesuksesan pesat, mendekati puncak tangga lagu musik. Bersaing sengit dengan bintang K-pop seperti Zico, IVE dan ILLIT, QWER telah mencapai prestasi yang tidak terduga dengan tetap berada di lima besar Melon Weekly Chart selama empat minggu berturut-turut.
Gaya QWER yang berbeda dengan cepat membangun basis penggemar khusus. Dengan memadukan unsur rock dengan budaya pop Jepang, menciptakan pengalaman musik segar dan menarik yang menonjol di kancah musik Korea.
Penampilannya dikenal dengan energi tinggi dan estetika visual yang menawan, yang semakin membedakan mereka dari band lain. Jarang ada band yang menduduki peringkat tinggi di Melon Weekly Chart. Kesuksesan QWER terkait erat dengan gelombang pengaruh budaya Jepang baru-baru ini di kancah musik dalam negeri.
Meskipun terbentuk kurang dari setahun yang lalu, QWER direncanakan untuk tampil di festival rock utama Korea, Pentaport Rock Festival. Keputusan ini telah memicu perdebatan di kalangan penggemar musik rock, dengan beberapa orang mengkritik band tersebut karena tampil di festival rock tanpa keterampilan yang terbukti, sementara yang lain membela hal tersebut sebagai dorongan yang menyegarkan untuk ceruk pasar musik band.
Seo Hyun-kyu, seorang eksekutif di MPMG Music, yang mewakili band-band indie seperti Soran, Thornapple dan The Solutions, mengatakan, “Musik QWER berbeda dari tren musik global saat ini, tetapi jika dapat melampaui ceruk pasarnya di kalangan penggemar musik dan subkultur Jepang , ini bisa membuka genre dan pasar baru.” katanya seperti dikutip The Korea Times.
Selain musiknya, QWER juga menggunakan cerita multimedia, mengintegrasikan narasi animasi yang melengkapi lagu-lagunya. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pendengar tetapi juga memperluas daya tariknya di berbagai platform hiburan. Strategi inovatifnya membuka pintu baru di pasar musik, memikat baik penggemar rock tradisional maupun subkultur Jepang.
Sumber: The Korea Times
- Penulis :
- Latisha Asharani










