Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Bocah 10 Tahun Melakukan Seks? Pentingnya Mengajarkan Pendidikan Seksual Kepada Anak

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Bocah 10 Tahun Melakukan Seks? Pentingnya Mengajarkan Pendidikan Seksual Kepada Anak
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Baru-baru ini terjadi kasus yang cukup mengejutkan dan menyedihkan dari sebuah laman media sosial milik seorang dokter Obgyn atau spesialis bernama Yulfa Rizki Amita. Yulfa menjelaskan bagaimana dirinya yang kaget mendengar pengakuan dari sang pasien yang datang kepadanya.

Yulfa bercerita melalui akun TikToknya bahwa pada saat itu ia kedatangan pasien berusia 10 tahun yang diantarkan oleh sang tante. Yulfa diminta untuk memeriksakan bocah berusia 10 tahun itu oleh sang tante dikarenakan ada yang janggal yang dirasakan orang tua pasien, setelah dirinya pulang menginap dari rumah seorang teman yang dikenal dari media sosial.

Kronologi kejadian berdasarkan kesaksian korban dan sang tante adalah korban pada saat itu minta izin untuk menginap di rumah seorang teman perempuan yang dikenalnya melalui media sosial. Karena orang tua korban pada saat itu lengah dan sedang di luar kota, sehingga korban berhasil menginap dirumah temannya tersebut.

Baca juga: Perempuan Cenderung Hilang Minat Terhadap Seks Dibandingkan Laki-laki'

Namun, yang mengejutkan adalah korban menginap tidak hanya berdua, namun berempat dengan dua laki-laki yang merupakan pacar korban. Menurut pernyataan korban kepada Yulfa, korban baru berpacaran selama dua minggu. 

Kok bisa laki-laki nginep bareng? 

Mirisnya, saat itu orang tua dari teman perempuan yang dijadikan tempat menginap juga tidak ada dirumah karena juga sedang ke luar kota, sehingga mereka menjadi bebas melakukan apapun di rumah itu tanpa pengawasan orang dewasa. Dan pada saat itulah korban melakukan banyak hal, hingga melakukan hubungan badan dengan pacarnya tersebut.

"Dia itu menginap di rumah temannya berempat. Jadi, dua cewek, dua cowok, sudah janjian ada di situ. Cowoknya itu anak-anak juga usianya baru 13 tahun dan katanya dia pacaran baru 2 minggu dan itu pun kenal di media sosial," jelas dr. Yulfa.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Yulfa, ternyata diduga sudah terjadi Intercourse dan Hymen atau selaput darah korban telah sobek. Hal tersebut berarti telah terjadi hubungan badan pada korban. Lebih mirisnya korban mengatakan kepada Yulfa, apa yang telah dirinya lakukan adalah pengalaman menyenangkan untuknya. 

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Pria Lebih Sering Memikirkan Seks Dibanding Wanita

“Hati-hati buat ibu-ibu diluar sana yang punya anak perempuan pada khususnya, tolong dijaga baik-baik pergaulannya. Jangan terlalu bebas dan jangan terlalu gampang memberikan izin, tolong dikontrol. Dan peran kita sebagai ibu di rumah tangga itu, ibu ataupun ayahnya juga sangat penting untuk menjaga anak-anak kita. Apalagi untuk masa depannya di kemudian hari.” Ucap Yulfa pada akhir videonya.

Pentingnya Pendidikan Seksual untuk Anak

Maka dari itu penting untuk orang tua mengajarkan pendidikan seksual kepada anak, agar jauh lebih peduli dan berhati-hati terhadap dirinya sendiri. Berikut pendidikan seksul yang perlu diajarkan oleh orang tua kepada anak menurut laman Halodoc.com

Mengajarkan terhadap fungsi dari masing-masing bagian tubuh

Penting untuk orang tua dapat mengenalkan dan mengajarkan kepada anak akan fungsi masing-masing anggota tubuhnya, termasuk alat kelamin. Cara ini bertujuan untuk memberikan anak pemahaman terhadap gangguan atau keanehan yang mungkin dialaminya, termasuk pelecehan seksual.

Mengajarkan anak mengenai dasar-dasar reproduksi

Pada hal ini, orang tua dapat megajarkan kepada anak hal-hal dasar dalam reproduksi, seperti peran sperma, sel telur, ataupun bagaimana janin terbentuk. Pada saat menjelaskan hal ini, coba menambahkan cerita akan kelahirannya agar anak lebih tertarik. 

Baca juga: Seks Tiap Hari Bikin Cepat Hamil? Ini Faktanya!

Menjelaskan kepada anak batasan-batasan yang perlu dipahami

Jelaskan dan ajarkan anak bahwa tubuhnya bersifat privasi dan nggak boleh disentuh oleh siapapun tanpa izin. Dengan begitu anak akan paham terhadap apa yang pantas dan apa yang tidak, sehingga kemungkinan besar anak akan menjaga diri dan lebih waspada terhadap pelecehan seksual.

Mengajarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada anak saat pubertas

Pengajaran terhadap pubertas dapat dilakukan kepada anak saat usia 5-8 tahun. Pengajaran yang dilakukan bertujuan agar anak tidak terkejut saat mengalami perubahan-perubahaan saat pubertas. Selain itu, anak akan lebih siap menghadapi perubahan tersebut dan paham bahwa perubahan yang terjadi pada dirinya adalah normal dan sehat. 

Menjelaskan kepada anak cara menerapkan seks yang aman

Memang benar kalau mengajarkan tentang seks pada anak bukanlah hal yang mudah dan mengajarkan hal ini nggak berarti mengajarkan anak untuk aktif secara seksual. Karena dengan mengajarkan seks yang aman kepada anak, dengan menggunakan alat kontrasepsi, anak akan menjadi paham tentang kehamilan dan resiko mengalami infeksi menular seksual.

Pendidikan seksual dilakukan guna memberikan pemahaman yang matang kepada anak tentang apa itu seksual, apa saja resiko yang ada, dan lain sebainya. Namun tidak hanya itu berkali-kali kembali mengingatkan kepada seluruh orang tua untuk tetap mengawasi buah hatinya dari pergaulan-pergaulan yang salah. 

Laporan: Andea Muhammad Abhista Andikaputra

Penulis :
Latisha Asharani