HOME  ⁄  Lifestyle

5 Dosa Wanita yang Tidak Disukai Allah SWT

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

5 Dosa Wanita yang Tidak Disukai Allah SWT
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Dalam perjalanan hidup, setiap wanita pasti menghadapi berbagai tantangan dan pilihan. Namun, ada kalanya kita tanpa sadar terjerumus ke dalam kesalahan yang dapat menjauhkan kita dari kasih sayang dan rahmat Allah SWT. Artikel ini mengungkapkan lima dosa yang sering kali dianggap sepele, tetapi memiliki dampak besar dalam kehidupan spiritual kita. Mari kita telaah bersama, agar kita dapat memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada-Nya. Bersiaplah untuk menggali lebih dalam dan menemukan cara untuk menjadi wanita yang lebih baik dan dicintai oleh Sang Pencipta.

Syirik 

Syirik adalah dosa yang sangat serius dan sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Istilah syirik berasal dari kata syaraka-yusyriku-syirka, yang berarti bersekutu. Dalam konteks ini, syirik berarti menyamakan atau mengaitkan Allah dengan makhluk lain, baik secara langsung maupun tidak, baik secara terbuka maupun tersembunyi.

Jika seseorang percaya bahwa ada entitas lain yang setara dengan Allah, maka itu termasuk dalam kategori syirik. Allah sangat membenci orang-orang yang melakukan syirik, seperti yang diungkapkan dalam surat Al-Luqman ayat 13.

“Dan, (ingatlah) ketika Luqman berkata pada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, 'Hai Anak ku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah), sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar benar kezaliman yang besar.”

Baca juga: 10 Kepribadian Muslim yang Wajib Dimiliki untuk Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Murtad

Murtad berasal dari istilah dalam bahasa Arab 'radda yaruddu', yang berarti 'kembali'. Dalam hal ini, murtad merujuk pada individu yang meninggalkan agama Islam, baik melalui ucapan, perilaku, maupun keyakinan dalam hati.

Perlu diingat bahwa murtad memiliki perbedaan dengan kafir. Seseorang yang kafir adalah mereka yang tidak pernah memeluk Islam, sementara murtad adalah orang yang sebelumnya telah menganut Islam sebagai keyakinannya. Salah satu konsekuensi dari murtad adalah dihapuskannya semua amal baik yang telah dilakukan selama menjadi seorang Muslim.

Bepergian Tanpa Izin Suami

Setelah menikah, seorang wanita menjadi tanggung jawab suaminya, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin. Dalam perspektif Islam, jika seorang istri melakukan perjalanan dengan niat baik namun tanpa mendapatkan izin dari suami, tindakan tersebut dianggap sebagai maksiat.

Istri yang bepergian tanpa restu suami telah berbuat dosa terhadapnya. Dalam situasi ini, suami berkewajiban untuk menegur istri agar kembali ke jalan yang benar. Dalam surat at-Tahrim ayat 6, Allah berfirman:

Artinya: "Hai Orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Baca juga: 3 Ciri Bertemu Rasulullah serta Artinya Bagi Umat Muslim

Mencukur Alis dan Bertato 

Kemajuan dalam teknologi kosmetik dan perawatan kecantikan telah menarik perhatian banyak wanita untuk memanfaatkannya. Banyak di antara mereka yang memilih untuk mencukur alis demi penampilan yang lebih menarik.

Tindakan yang mengubah ciptaan Allah ini dikenal sebagai taghyir, dan siapa pun yang melakukannya pasti akan mendapatkan dosa. 

 Rasulullah SAW bersabda:

"Allah mengutuk wanita-wanita yang mencukur rambut wajah dan wanita-wanita yang minta dihilangkan rambut wajahnya serta wanita-wanita yang merenggangkan gigi demi kecantikan yang mengubah ciptaan Allah". (HR. Muslim)

Selain itu, wanita yang memiliki tato juga dianggap melakukan tindakan tercela dan akan mendapat kedudukan yang rendah di hadapan Allah SWT. Hukuman yang sama juga berlaku bagi mereka yang membuat tato.

Salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Ibnu Umar mengatakan: "Rasulullah mengutuk wanita yang menyambungkan rambut seorang wanita dan wanita yang minta disambungkan rambutnya, orang yang membuatkan tato dan orang yang meminta dibuatkan tato." (HR. Muslim)

Baca juga: Penting Bagi Umat Muslim, Ini Istilah Daging Babi pada Makanan

Menyerupai Laki-laki

Allah menciptakan manusia dalam pasangan agar saling melengkapi dan menjadi penyempurna bagi satu sama lain. Laki-laki diciptakan untuk menjadi pelengkap bagi perempuan, dan sebaliknya.

Ada beberapa perbedaan alami antara laki-laki dan perempuan, termasuk cara berjalan, berbicara, berpakaian, dan berpenampilan. Perbedaan ini merupakan bagian dari fitrah manusia. Oleh karena itu, jika seorang perempuan berpenampilan menyerupai laki-laki, tindakan ini dianggap sebagai perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

“Ada empat golongan yang di pagi hari dimurkai Allah dan di sore hari dibenci Allah." Ada sahabat yang bertanya, "Siapakah mereka?" Beliau menjawab, "Lelaki yang menyerupai diri dengan wanita dan wanita yang menyerupai diri dengan lelaki, orang berbuat serong (bersetubuh) dengan binatang, dan pelaku homoseksual." (HR. Thabrani dan Ahmad)

Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga bersabda:  "Allah melaknat wanita yang memakai pakaian lelaki dan lelaki yang memakai pakaian wanita." (HR. Abu Dawud)

Baca juga: Lima Negara Muslim Terbanyak Ini Melarang Warganya Berhijab

Kesimpulan

Dalam pembahasan mengenai dosa-dosa yang dibenci oleh Allah SWT, kita telah mengidentifikasi beberapa tindakan yang sebaiknya dihindari oleh setiap wanita. Syirik dan murtad merupakan dua dosa besar yang dapat menjauhkan seseorang dari rahmat Allah, di mana syirik melibatkan penyekutuan Allah dan murtad berarti meninggalkan agama Islam setelah memeluknya. Selain itu, bepergian tanpa izin suami menunjukkan pentingnya saling menghormati dalam hubungan pernikahan, sementara mencukur alis dan bertato mencerminkan tindakan yang mengubah ciptaan Allah dan dianggap tercela. Terakhir, menyerupai laki-laki adalah perbuatan yang tidak disukai oleh Allah, mengingat perbedaan yang telah ditetapkan dalam fitrah manusia.

Dengan memahami dan menghindari dosa-dosa ini, diharapkan setiap wanita dapat memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta menjalani kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah.

Laporan: Andryan Kusuma

Penulis :
Latisha Asharani