
Pantau-Hari ini, dunia memperingati Hari Layang-Layang, sebuah momen untuk merayakan keindahan seni dan tradisi menerbangkan layang-layang yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Di Indonesia, salah satu tempat terbaik untuk mengenang dan menikmati sejarah layang-layang adalah Museum Layang-Layang yang berlokasi di Jakarta.
Museum ini tidak hanya menjadi ruang nostalgia, tetapi juga wahana edukasi yang menghadirkan keindahan budaya layang-layang dari berbagai penjuru dunia.
Baca juga: 14 Januari: Hari Layang-Layang Internasional
Sejarah Museum Layang-Layang
Seperti dilansir berbagai sumber, Selasa (14/1/2025), didirikan pada tahun 2003 oleh Endang Ernawati, seorang pecinta seni dan budaya Indonesia, Museum Layang-Layang awalnya adalah wujud kecintaan terhadap permainan tradisional yang mulai terlupakan.
Endang mengumpulkan koleksi layang-layang dari berbagai negara, yang kemudian ditampilkan dalam sebuah galeri kecil di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Kini, museum ini menjadi salah satu destinasi edukasi yang menarik bagi keluarga, pelajar, hingga turis mancanegara.
Lokasi Museum Layang-Layang
Museum Layang-Layang terletak di Jalan H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Suasana museum yang teduh dengan nuansa tradisional khas Indonesia membuat pengunjung merasa nyaman untuk mengeksplorasi setiap sudutnya.
Jenis Layang-Layang di Museum
Museum ini memiliki lebih dari 600 koleksi layang-layang dari berbagai negara dan budaya. Beberapa di antaranya adalah:
- Layang-Layang Tradisional Indonesia: Seperti layang-layang Bebean dari Bali, Janggan dengan ekor panjangnya, dan layang-layang Wau Bulan dari Sumatra.
- Layang-Layang Modern: Termasuk layang-layang berbentuk karakter kartun, hewan, hingga layang-layang tiga dimensi.
- Layang-Layang Mancanegara: Ada layang-layang unik dari Jepang seperti Rokkaku, layang-layang naga dari Tiongkok, hingga layang-layang festival dari India.
- Layang-Layang Sejarah: Koleksi langka yang menampilkan layang-layang kuno yang pernah digunakan untuk tujuan militer dan komunikasi.
Apakah Ada Tiket Masuk? Berapa Biayanya?
Untuk menikmati keindahan museum ini, pengunjung dikenakan tiket masuk dengan harga yang sangat terjangkau:
- Dewasa: Rp20.000
- Anak-anak: Rp15.000
- Harga tiket tersebut sudah termasuk kesempatan untuk mengikuti workshop pembuatan layang-layang sederhana, yang menjadi salah satu kegiatan favorit di museum.
Sensasi Menikmati Keindahan Layang-Layang di Museum
Berjalan-jalan di dalam Museum Layang-Layang memberikan sensasi unik, seperti menyelami lautan warna-warni dan cerita budaya. Pengunjung dapat melihat secara dekat detail ornamen setiap layang-layang, yang tidak hanya cantik tetapi juga sarat makna. Misalnya, layang-layang tradisional sering kali menggambarkan simbol-simbol keberuntungan, kesuburan, dan spiritualitas.
Selain itu, museum ini juga menyediakan area terbuka untuk mencoba menerbangkan layang-layang. Sensasi memegang benang layang-layang yang terbang di angkasa memberi kebahagiaan tersendiri, terutama bagi anak-anak yang baru pertama kali mencobanya.
Menjaga Tradisi Lewat Museum Layang-Layang
Museum Layang-Layang bukan hanya tempat untuk mengenang masa kecil, tetapi juga ajakan untuk melestarikan tradisi. Di era modern seperti sekarang, bermain layang-layang mungkin mulai jarang dilakukan, tetapi museum ini berhasil menjadi pengingat bahwa seni dan budaya layang-layang adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita.
Jika Anda mencari aktivitas yang menyenangkan, edukatif, dan penuh warna, Museum Layang-Layang adalah destinasi yang wajib Anda kunjungi. Hari ini, sambil merayakan Hari Layang-Layang, mari kita jadikan kunjungan ke museum ini sebagai cara untuk menghargai dan merawat tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.
- Penulis :
- Wira Kusuma