
Pantau - Kepercayaan adalah fondasi utama dalam setiap hubungan, baik dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, maupun interaksi sosial. Namun, tidak semua orang dapat dengan mudah mempercayai orang lain. Beberapa individu mengalami kesulitan dalam memberikan kepercayaan, bahkan kepada orang terdekat mereka. Kondisi ini sering disebut sebagai trust issue.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian trust issue, tanda-tandanya, penyebab yang mendasarinya, serta cara mengatasinya agar kehidupan sosial dan emosional tetap sehat.
Apa Itu Trust Issue?
Dikutip Halodoc, trust issue artinya ketidakmampuan seseorang untuk sepenuhnya percaya kepada orang lain dalam hubungan atau situasi tertentu. Hal ini dapat berkaitan dengan ketidakpercayaan terhadap niat, integritas, atau kemampuan seseorang dalam memenuhi janji atau tanggung jawab mereka.
Kepercayaan memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan pribadi, dunia kerja, dan interaksi sosial lainnya. Trust issue dalam bahasa gaul sering dikaitkan dengan ketidakmampuan seseorang untuk mempercayai orang lain sepenuhnya, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kualitas hubungan dan kesejahteraan individu secara keseluruhan.
Lalu, apa saja tanda-tanda trust issue dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Baca juga: 8 Tanda Kamu Perlu Menetapkan Batasan dengan Orang Toxic
Tanda-Tanda Trust Issue
Trust issue kini semakin banyak diperbincangkan di masyarakat. Bahkan, beberapa orang secara terbuka mengakui bahwa mereka memiliki trust issue, yang kerap mereka sebut sebagai "my trust issue."
"My trust issue" artinya kondisi seseorang yang mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain. Berikut adalah beberapa tanda trust issue yang perlu diwaspadai:
1. Fokus pada Hal Negatif
Jika kamu cenderung berasumsi tentang kemungkinan terburuk dan lebih menyoroti kelemahan seseorang dibandingkan kelebihannya, ini bisa menjadi tanda trust issue.
2. Merasa Harus Melakukan Segalanya Sendiri
Kamu merasa sulit untuk mengandalkan orang lain, termasuk dalam kerja tim, karena tidak percaya pada kemampuan mereka.
3. Curiga Berlebihan
Kamu selalu merasa waspada terhadap kemungkinan pengkhianatan atau motif tersembunyi dari orang lain.
4. Menghindari Keintiman
Keintiman menuntut kerentanan, tetapi orang dengan trust issue cenderung menghindari keterbukaan emosional.
5. Menyimpan Dendam
Sekali seseorang mengecewakanmu, kamu sulit melupakan atau memaafkannya.
6. Mengingat Kesalahan Masa Lalu
Kamu sering mengungkit kesalahan pasangan atau teman dari masa lalu, meskipun masalah tersebut telah diselesaikan.
7. Enggan Berbagi Hal Pribadi
Trust issue membuat seseorang lebih tertutup dan sulit berbagi cerita dengan orang lain.
8. Menghindari Komitmen
Komitmen membutuhkan kepercayaan dan keterbukaan, dua hal yang sulit bagi orang dengan trust issue.
9. Stalking atau Memata-Matai
Kamu cenderung mencari bukti untuk memastikan apakah seseorang dapat dipercaya atau tidak.
10. Menjadi Penyendiri
Karena tidak ingin menghadapi konflik atau masalah kepercayaan, kamu lebih memilih untuk mengisolasi diri.
Baca juga: Guilt Tripping: Memahami Manipulasi Emosional yang Sering Terjadi
Cara Mengatasi Trust Issue
Kabar baiknya, trust issue dapat diatasi dengan beberapa cara berikut:
1. Berlatih Berpikir Positif
Cobalah untuk lebih memahami diri sendiri dan mulai membangun pola pikir yang lebih positif.
2. Hindari Kebiasaan Stalking
Menguntit seseorang hanya akan memperburuk trust issue. Fokuslah pada diri sendiri dan kebahagiaan pribadi.
3. Kenali Orang dengan Lebih Baik
Jangan langsung mempercayai atau mencurigai seseorang sebelum benar-benar mengenalnya.
4. Bangun Komunikasi yang Sehat
Bicarakan perasaan dan kebutuhanmu dengan pasangan atau keluarga tanpa menuduh atau menyalahkan mereka.
Penyebab Trust Issue
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami trust issue:
1. Pengkhianatan atau Trauma Hubungan Masa Lalu
Pengalaman buruk, seperti ketidakjujuran atau perselingkuhan, dapat mempengaruhi kepercayaan seseorang dalam hubungan selanjutnya.
2. Selalu Diawasi atau Dikontrol
Rasa kehilangan kebebasan akibat pengawasan ketat bisa menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap orang lain.
3. Pernah Mengalami Penipuan
Korban penipuan, baik dalam aspek finansial maupun emosional, cenderung lebih skeptis terhadap orang lain.
4. Pengaruh Media dan Informasi
Paparan berita hoaks atau teori konspirasi dapat menyebabkan trust issue terhadap institusi atau individu tertentu.
5. Pengalaman Masa Kecil yang Buruk
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak stabil sering kali mengalami trust issue saat dewasa.
Dampak Trust Issue terhadap Kesehatan
Ketidakpercayaan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan emosional dan mental, antara lain:
- Kesulitan Membangun Hubungan: Sulit menjalin hubungan yang sehat dan langgeng.
- Rasa Cemas dan Overthinking: Sering merasa curiga dan berpikir berlebihan.
- Isolasi Sosial: Menarik diri dari interaksi sosial karena takut disakiti.
- Masalah di Tempat Kerja: Sulit bekerja dalam tim dan mempercayai rekan kerja.
- Gangguan Kesehatan Mental: Berisiko mengalami stres, depresi, atau gangguan kecemasan sosial.
- Sulit Menerima Bantuan: Enggan meminta atau menerima bantuan karena takut dimanfaatkan.
- Hubungan Tidak Stabil: Mudah cemburu, defensif, atau menghindari komitmen.
Baca juga: 5 Tipe Teman yang Memperburuk Kesehatan Mental
Kesimpulan
Trust issue adalah masalah psikologis yang bisa muncul akibat trauma masa lalu, pengkhianatan, atau pengalaman buruk lainnya. Meskipun berdampak negatif pada hubungan dan kesejahteraan mental, trust issue dapat diatasi dengan pola pikir yang lebih positif, komunikasi yang baik, serta mengenali dan mengatasi penyebabnya.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Nur Nasya Dalila