
Pantau - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada berbagai situasi sosial yang melibatkan emosi. Salah satu bentuk interaksi yang dapat memengaruhi kondisi emosional seseorang adalah guilt tripping. Istilah ini merujuk pada upaya seseorang untuk menanamkan rasa bersalah agar dapat mengontrol tindakan orang lain.
Guilt tripping sering kali terjadi dalam hubungan keluarga, pertemanan, atau lingkungan kerja. Meskipun terkadang sulit dikenali, memahami konsep ini dapat membantu kita menghindari dampak negatif yang ditimbulkannya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang guilt tripping, mulai dari definisi, contoh kasus, hingga cara mengenali tanda-tandanya.
Arti Guilt Tripping
Dikutip Hello Sehat, Guilt tripping adalah teknik manipulasi yang digunakan seseorang untuk membuat orang lain merasa bersalah atau bertanggung jawab atas suatu kejadian. Ini bisa terkait dengan kesalahan di masa lalu atau bahkan hal yang sebenarnya tidak pernah dilakukan.
Seperti bentuk manipulasi lainnya, tujuan utama guilt tripping adalah untuk mengendalikan seseorang agar bertindak sesuai dengan keinginan pelaku.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Denial: Ciri-ciri hingga Dampaknya
Contoh Kasus Guilt Tripping
Secara umum, guilt tripping digunakan dalam beberapa situasi berikut:
- Manipulasi – Memengaruhi atau mengontrol seseorang agar melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka inginkan.
- Menghindari Konflik – Menggunakan rasa bersalah untuk menghindari konfrontasi atau diskusi terbuka tentang suatu masalah.
- Menarik Simpati – Menempatkan diri sebagai korban agar mendapatkan perhatian atau belas kasihan dari orang lain.
- Mengubah Sudut Pandang – Mempengaruhi orang lain agar menerima pendapat atau perilaku tertentu sebagai sesuatu yang benar.
Namun, dalam beberapa kasus, guilt tripping tidak selalu negatif. Jika digunakan dengan niat baik, perasaan bersalah bisa mendorong seseorang untuk introspeksi diri dan memperbaiki kesalahan mereka di masa depan.
Baca juga: Apa Itu Marinated Makeup dan Tips Mendapatkan Hasil Flawless
Ciri-Ciri Orang yang Melakukan Guilt Tripping
Guilt tripping dapat dikenali dengan beberapa tanda berikut:
- Sering memberikan komentar yang membandingkan diri Anda dengan mereka, seolah-olah kamu kurang kompeten.
- Mengingatkan tentang kebaikan yang pernah mereka lakukan terhadap kamu di masa lalu.
- Membawa kembali kesalahan lama yang pernah kamu perbuat.
- Berpura-pura marah, tetapi membantah adanya masalah ketika ditanya secara langsung.
- Menunjukkan sikap pasif-agresif, seperti merajuk atau memendam emosi agar kamu merasa bersalah.
- Menggunakan bahasa tubuh manipulatif, seperti menangis secara berlebihan, menghindari kontak mata, atau mendadak diam.
- Mengingatkan bahwa kamu masih memiliki "utang" terhadap mereka.
- Tidak menghargai usaha atau perkembangan kamu dengan memberikan kritik yang menjatuhkan.
Baca juga: Apa Itu Refleksi Diri? Manfaat hingga Cara Menerapkannya
Jika kamu sering mengalami situasi seperti ini, penting untuk mengenali pola manipulasi ini dan belajar bagaimana mengatasinya.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila