Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Orang Tua Anggota NJZ Tuduh Bang Si-hyuk Mengintervensi Konser di Hong Kong, Ador Membantah

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Orang Tua Anggota NJZ Tuduh Bang Si-hyuk Mengintervensi Konser di Hong Kong, Ador Membantah
Foto: Grup kpop NJZ (instagram.com/njz_official/)

Pantau - Orang tua anggota NJZ menuding Ketua HYBE Labels, Bang Si-hyuk, mengintervensi konser grup tersebut di Hong Kong, yang menjadi penampilan pertama sejak berganti nama dari NewJeans. Namun, label mereka, Ador, membantah klaim tersebut. Melalui akun Instagram baru (@njz_pr), orang tua lima anggota NJZ menyatakan bahwa meski grup telah memutuskan untuk beroperasi secara independen, mereka masih menghadapi berbagai kendala.

“Kami mendapat informasi dari seorang pejabat ComplexCon bahwa Ketua HYBE, Bang Si-hyuk, secara pribadi menghubungi beberapa pejabat AS dan menekan mereka agar membatalkan penampilan NJZ,” bunyi pernyataan itu.

Mereka menambahkan bahwa tindakan tersebut mencerminkan bagaimana HYBE masih melihat anggota NJZ sebagai alat untuk mencari keuntungan, tanpa dukungan terhadap kesuksesan mereka. Selain itu, mereka juga menuding Ador turut campur dalam berbagai aspek.

Ador Bantah Tuduhan

Menanggapi tuduhan tersebut, Ador merilis pernyataan resmi kepada media, membantah segala bentuk intervensi terkait konser NJZ di Hong Kong.

“Kami tidak pernah berupaya menghalangi konser NJZ di Hong Kong. Setelah melakukan pengecekan, Ketua Bang Si-hyuk juga tidak pernah melakukan panggilan terkait acara tersebut,” ungkap pihak Ador.

Baca juga: NewJeans Ganti Nama Jadi NJZ, Siap Tampil di ComplexCon Hong Kong

Menurut agensi, mereka hanya meminta penyelenggara acara menggunakan nama resmi grup, yakni ‘NewJeans’, sebagaimana permintaan yang juga disampaikan kepada media. Ador menegaskan bahwa konser harus tetap berada di bawah pengelolaan mereka sesuai kontrak eksklusif yang berlaku.

Kontroversi di Industri Musik

Pernyataan dari orang tua NJZ muncul setelah lima organisasi industri musik Korea, termasuk Korea Management Federation dan Korea Music Content Association, merilis pernyataan bersama yang mengkritik NJZ dan mantan CEO Ador, Min Hee-jin.

Dalam pernyataan tersebut, mereka menuduh NJZ dan Min Hee-jin mencoba menyelesaikan konflik dengan memanipulasi opini publik, alih-alih melalui jalur hukum atau diskusi internal. Organisasi-organisasi ini juga meminta pemerintah dan parlemen Korea untuk membuat kebijakan guna mencegah praktik “tampering” yang dianggap sebagai ancaman bagi industri K-pop.

Menanggapi hal tersebut, orang tua NJZ menyatakan kekecewaan mereka. Mereka menilai bahwa klaim yang tidak terverifikasi dijadikan sebagai fakta, sehingga mempengaruhi objektivitas proses hukum yang sedang berjalan.

NJZ dan Ador dijadwalkan bertemu di pengadilan pada 7 Maret dan 3 April dalam dua sidang berbeda, yaitu terkait hak manajemen Ador serta keabsahan kontrak eksklusif.

Baca juga: ADOR Gugat NewJeans untuk Cegah Aktivitas Kontrak Independen

Orang tua NJZ menolak anggapan bahwa pemutusan kontrak grup dapat mengancam stabilitas industri K-pop. Mereka menyebut hal itu sebagai argumen yang menyesatkan dan hanya bertujuan untuk membentuk opini publik.

Menurut mereka, organisasi industri lebih memihak pada Ador dengan mempertimbangkan potensi kerugian finansial, ketimbang memperjuangkan hak-hak artis.

Langkah Berani NJZ

Orang tua para anggota NJZ menegaskan bahwa tindakan HYBE telah membenarkan keputusan anak-anak mereka untuk mengakhiri kontrak.

“HYBE telah melakukan diskriminasi, menyerang, dan berusaha memasukkan anggota NJZ ke dalam daftar hitam, sementara Ador tidak memiliki kemampuan atau niat untuk melindungi mereka,” tulis mereka. “Anggota tidak punya pilihan selain memutus kontrak, yang langsung berlaku secara hukum. Oleh karena itu, kontrak eksklusif mereka dengan Ador tidak lagi sah.”

Mereka juga menepis kekhawatiran mengenai dampak luas yang bisa ditimbulkan kasus ini terhadap industri K-pop, menegaskan bahwa ini hanyalah perselisihan antara artis dan agensi, bukan krisis yang mengancam seluruh industri.

“Sebaliknya, kami yakin bahwa keputusan berani NJZ akan membantu menciptakan industri yang lebih sehat, beragam, dan kreatif,” tambah mereka.

Sementara itu, para pelaku industri musik menilai bahwa hukum lebih berpihak pada agensi. Namun, sifat kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat opini di kalangan industri terbelah.

“Kami belum pernah melihat industri begitu terpecah dalam sebuah kasus seperti ini,” ujar seorang eksekutif dari salah satu agensi hiburan yang enggan disebutkan namanya. “Fakta bahwa bahkan orang tua anggota ikut campur menunjukkan betapa luar biasanya situasi ini dalam sejarah K-pop. Saat ini, semua pihak hanya bisa menunggu keputusan pengadilan.”

Baca juga: Visa E-6 Hanni Terancam, Imbas Sengketa Hukum NewJeans dan Ador

Penulis :
Latisha Asharani