
Pantau - Boho-chic dan layering style kembali populer, kedua gaya ini menawarkan kombinasi estetika yang unik dan fungsional, menciptakan tampilan yang tidak hanya modis tetapi juga nyaman dikenakan dalam berbagai kesempatan. Dari atasan berenda yang feminin hingga rok berlapis yang stylish, tren ini semakin diminati oleh para pecinta mode yang ingin tampil fashionable sekaligus tetap praktis dalam menghadapi perubahan cuaca musim semi.
Boho-Chic: Sentuhan Retro dengan Nuansa Modern

Boho-chic, yang terinspirasi dari gaya Bohemian dan hippie era 1970-an, kembali menjadi sorotan. Karakteristiknya mencakup detail seperti rumbai, renda, kain alami, dan motif paisley, memberikan tampilan santai namun tetap elegan.
Menurut platform belanja Korea, Ably, tren ini kembali populer di berbagai kategori fashion, mulai dari atasan hingga alas kaki. Data dari 17 Februari hingga 2 Maret menunjukkan peningkatan pencarian pakaian musim semi sebesar 115% dibandingkan tahun lalu. Item seperti blus, cardigan, dan jaket ringan menjadi incaran utama.
Baca juga: Tren 'Skirt Over Pants', Perpaduan Gaya Nyaman dan Modis yang Semakin Populer
Elemen khas Boho-chic seperti frill, ruffle, dan renda juga banyak diminati. Pencarian untuk blus berenda naik 105%, sementara penjualannya meningkat 120%. Jaket beraksen ruffle bahkan mengalami lonjakan pencarian hingga 410%, dengan rok renda yang mencatatkan kenaikan penjualan dua kali lipat.
Tekstur suede, yang sering dikaitkan dengan gaya ini, turut menarik perhatian. Pencarian kata kunci suede meningkat 95%, sementara penjualan tas suede melonjak 1.220% dan sepatu bot suede naik 305%.
Layering Style: Fungsional dan Modis
Selain Boho-chic, layering style juga semakin diminati, mencerminkan tren fesyen yang mengutamakan kenyamanan dan fleksibilitas. Platform belanja Zigzag menyebutkan bahwa konsep "omni-layered" akan menjadi tren utama musim ini, berkembang dari tren musim gugur dan dingin 2024 yang menggabungkan rok dan celana dalam satu tampilan.
Penjualan produk yang berkaitan dengan layering meningkat 67 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Gaya ini tidak hanya memungkinkan eksplorasi kreativitas dalam berpakaian, tetapi juga berfungsi sebagai solusi praktis menghadapi perubahan suhu musim semi.
Kategori pakaian berlapis yang paling dicari meliputi layered shirts, yang mengalami lonjakan penjualan 202%, serta bustier, yang sering dipakai sebagai lapisan di atas kemeja, dengan kenaikan 31%. Sementara itu, minat terhadap celana berlapis meningkat pesat, dengan kata kunci "layered pants" mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 2.977%.
Baca juga: Tren Fashion Skena: Ekspresi Diri Nyentrik-Unik Lewat Gaya Retro
Gaya layering tidak hanya terbatas pada pakaian, tetapi juga merambah ke aksesori. Sabuk, kalung, dan cincin berlapis menjadi favorit baru.
Tas pinggang yang dikenakan sebagai aksesori lapisan mengalami lonjakan penjualan 420%, sedangkan sabuk rantai meningkat 86%. Kalung panjang bergaya drop necklace naik 84%, sementara cincin berlapis melonjak 160%.
Tren mode 2025 menunjukkan bahwa kombinasi gaya klasik dengan sentuhan modern tetap mendominasi. Baik Boho-chic maupun layering menawarkan fleksibilitas dan estetika unik yang dapat disesuaikan dengan berbagai preferensi.
Dengan perpaduan gaya bebas dan elegan ala Boho-Chic serta kepraktisan Layering Style, tren fesyen tahun ini memberikan kebebasan berekspresi bagi setiap individu. Tak hanya sekadar mengikuti arus mode, tren ini juga memungkinkan penciptaan tampilan yang lebih personal dan kreatif. Baik untuk aktivitas santai maupun acara formal, dua tren ini menawarkan banyak pilihan untuk tampil menarik dan percaya diri.
- Penulis :
- Latisha Asharani