
Pantau - Kecemasan sering kali memicu perasaan tegang, pikiran yang penuh kekhawatiran, dan perubahan fisik, menurut American Psychological Association. Kondisi ini bisa membuat seseorang lebih fokus pada ketidaknyamanan yang dirasakannya daripada interaksi sosial, sehingga perilaku mereka sering disalahartikan sebagai sikap kasar. Padahal, tindakan tersebut lebih merupakan respons alami terhadap kecemasan yang dialaminya. Dilansir YourTango, berikut adalah 11 perilaku yang terlihat menyebalkan tetapi sebenarnya merupakan tanda seseorang sangat gugup.
1. Mudah Terdistraksi

Seseorang yang mudah terdistraksi dalam percakapan, sulit menyelesaikan tugas, atau menghindari kontak mata sering dianggap tidak sopan. Namun, studi dalam Journal of Anxiety Disorders menunjukkan bahwa kecemasan menyebabkan gangguan konsentrasi dan kelebihan rangsangan, sehingga otak sulit fokus pada satu hal.
2. Sering Membatalkan Janji

Menjelang acara sosial, individu yang cemas cenderung membatalkan rencana karena merasa tidak nyaman atau takut dinilai negatif. Menurut psikolog Emily Hylton-Jean, PhD, menghindari interaksi sosial hanya memperburuk kecemasan dalam jangka panjang.
Baca juga: 11 Tanda Orang yang Sangat Problematik Menurut Psikologi
3. Mudah Marah dan Frustrasi

Rasa cemas dapat meningkatkan iritabilitas, menurut Psychological Medicine. Orang yang sering merasa terancam cenderung bereaksi dengan kemarahan atau defensif, yang dapat membuat mereka tampak kasar dalam percakapan atau konflik.
4. Menghindari Acara Sosial

Orang dengan kecemasan sosial sering kali menghindari situasi yang membuat mereka merasa terancam. Psikiater Nicole Washington menjelaskan bahwa siklus kecemasan dan penghindaran ini dapat memperkuat ketakutan mereka, meskipun bagi orang lain tampak seperti ketidaksopanan.
5. Jarang Bertanya dalam Percakapan

Individu cemas sering memberikan jawaban singkat atau menghindari percakapan untuk menghindari penilaian negatif. Psikolog Linda Hubbard menyebutkan bahwa dalam situasi sosial yang membuat mereka cemas, mereka lebih fokus mengatasi ketidaknyamanan sendiri daripada menunjukkan ketertarikan pada lawan bicara.
Baca juga: 15 Tanda Orang Licik yang Harus Kamu Waspadai: Tips Agar Terhindar dari Manipulasi
6. Selalu Waspada

Banyak orang cemas hidup dalam keadaan hiperwaspada, selalu mencari ancaman yang dapat memicu stres. Studi dalam Journal of Anxiety Disorders menemukan bahwa siklus pemikiran ini semakin memperburuk kecemasan mereka, meskipun bagi orang lain tampak seperti sikap tidak ramah.
7. Tidak Pernah Mengajak Bertemu

Mereka yang mengalami kecemasan sering kali ragu untuk mengajak teman berkumpul karena takut ditolak atau dinilai terlalu bergantung. Akibatnya, mereka terlihat kurang peduli atau tidak tertarik menjalin hubungan sosial.
8. Menghindari Ekspresi Emosi

Dalam situasi yang membuat mereka cemas, individu ini cenderung menarik diri daripada mengekspresikan emosi. Studi dari University of Minnesota menunjukkan bahwa kecemasan sering kali disalahartikan sebagai sikap acuh tak acuh atau tidak peduli.
Baca juga: 5 Tanda Orang Narsis, Apakah Kamu Termasuk?
9. Menghindari Kontak Mata

Kontak mata yang minim sering dianggap sebagai tanda kurangnya percaya diri atau ketidakpedulian. Namun, penelitian dalam Personality and Social Psychology Bulletin mengungkapkan bahwa ini sebenarnya merupakan mekanisme untuk mengatasi kecemasan dalam interaksi sosial.
10. Tidak Membalas Pesan

Menghindari pesan atau panggilan telepon sering kali bukan tanda ketidaksopanan, melainkan akibat kecemasan berlebih. Semakin lama seseorang menunda membalas pesan, semakin besar rasa cemas yang dialaminya, sehingga mereka semakin sulit untuk merespons.
11. Sering Meminta Pengulangan

Menurut studi dalam Frontiers in Human Neuroscience, kecemasan dapat mengganggu pemrosesan kognitif, menyebabkan kesulitan dalam mengingat atau memahami informasi yang diberikan. Dalam percakapan, ini membuat mereka sering meminta lawan bicara mengulangi perkataan, yang dapat disalahartikan sebagai kurangnya perhatian.
Baca juga: Ini 5 Tanda Orang Narsis, Kamu Termasuk Nggak?
Memahami bahwa perilaku ini sering kali merupakan tanda kecemasan daripada sikap kasar dapat membantu membangun empati dalam interaksi sosial. Jika Anda atau seseorang di sekitar mengalami gejala ini, mencari dukungan profesional bisa menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi kecemasan.
- Penulis :
- Latisha Asharani