billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ajak Anak Belanja di Harbolnas, Psikolog: Tak Masalah

Oleh Rifeni
SHARE   :

Ajak Anak Belanja di Harbolnas, Psikolog: Tak Masalah

Pantau.com - Sehari menjelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang jatuh pada Rabu, 12 Desember 2018 besok, tak sedikit orangtua yang mengajak anaknya untuk ikut belanja mainan ataupun aneka produk fashion karena banyak diskon bertebaran.

Tapi benarkah momen belanja seperti itu mengajarkan anak untuk berperilaku konsumtif? Disebutkan Psikolog Anak Ayoe Sutomo hal itu tak menjadi masalah jika tetap dengan pengarahan orangtua.

"Kalau seperti itu, misalnya mengajarkan anak untuk belanja, diarahkannya ke kebutuhan untuk mengajarkan anak. Kan enggak mungkin anak enggak boleh beli apa-apa," ujar Ayoe dalam peluncuran Cadbury Dairy Milk Lickables di Shangri-La Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).

Sebenarnya pada momen ini, kata Ayoe, orangtua dapat mengajarkan nilai-nilai positif dalam berbelanja barang yang diinginkan anak dengan cara menabung, yang uangnya dapat digunakan pada momen Harbolnas.

Baca juga: Sebelum Ikuti Harbolnas, Perhatikan Siasat Ini Agar Tak Kehabisan

"Itu penting banget ngajarin anak untuk menahan keinginan sesaat, itu adalah hal yang harus diajarin. Itu aspek penting yang sangat penting di masa depan nanti, itu kontrol diri," tutur Ayoe.

Tidak hanya itu, pada momen belanja setahun sekali tersebut orangtua juga bisa menyisipkan pembelajaran matematika dalam memilih barang, membatasi keadaan uang yang cukup terhadap satu barang tertentu. 

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Quality Time Bersama Anak Menurut Psikolog

"Ajari, misal 'mama punya budget untuk mainan yang harganya Rp50 ribu atau Rp100 ribu saja'. Nanti anak yang sudah kelas 3 dan 4 SD kan sudah masuk pelajaran itu. Kalau harganya Rp150 ribu, berarti enggak boleh. Oh, Rp75 ribu berarti bisa. Kan banyak varian produk. Di situ diajarkan," terangnya.

Jadi tidak melulu si anak semua keinginannya terpenuhi, ia harus belajar memilih antara barang satu dengan yang lainnya, sehingga ia belajar proses pengambilan keputusan serta risiko yang akan diambil di masa mendatang.

Penulis :
Rifeni