Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ngeri, Sakit Gigi Berkepanjangan Bisa Bikin Mandul

Oleh Rifeni
SHARE   :

Ngeri, Sakit Gigi Berkepanjangan Bisa Bikin Mandul

Pantau.com - Sebagian besar orang selalu menganggap sakit gigi adalah penyakit ringan, karenanya mungkin sobat Pantau jadi sering menyepelekannya.

Padahal, gigi adalah bagian yang cukup vital dari tubuh manusia karena mengandung ribuan syaraf yang terhubung ke bagian tubuh seperti otak, paru-paru, mata bahkan hingga alat reproduksi yang bahayanya dapat berimbas pada kemandulan.

"Kerusakan gigi menyebabkan kemandulan, kuman-kuman tadi menyebar ke sistem reproduksi, karena reproduksi itu tercemar kuman-kuman," ujar Dokter Gigi Sri Hananto Seno di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).

Kuman masuk lewat syaraf dan menggerayangi sistem reproduksi berhasil mengintervensi sel telur atau sperma sehingga tidak aktif dan rusak. Padahal,, saat dicek stok dan jumlahnya cukup banyak.

"Kalau rusak gigi itu sudah sampai ke syarafnya, nah itu dia, sudah mulai penyebaran, mulai lah itu jadi masalah. Kalau belum sampai ke syarafnya atau gusinya, masih bagus," tutur Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) itu.

Baca juga: Amankah Mencabut Gigi Saat Haid?

Tentu saja sebelum berhasil mendobrak dan sampai memengaruhi organ vital, si kuman harus lebih dulu melawan sistem pertahanan tubuh. 

Jika pertahanan kuat, maka dengan sendirinya tubuh akan kebal. Sebaliknya, semakin banyak kuman masuk bersamaan pertahanan lemah yang terjadi adalah masalah pada si organ yang terserang.

Dokter Seno bercerita ia didatangi pasien yang belum memperoleh keturunan 3 hingga 8 tahun, tapi di sisi lain telah mengalami kerusakan gigi cukup lama dan parah.

Baca juga: Ternyata Selama Ini Banyak yang Salah Soal Waktu yang Tepat Menggosok Gigi

"Ada pasien saya bolong, dibersihkan terus saya cabut. Setelah dibersihkan, delapan tahun enggak punya anak. Setelah bersih semua, dia punya anak. Di praktek saya, tapi yang satu ini benar-benar kaget," imbuhnya.

Tentu saja pengalaman ini masih harus menjalani serangkaian penelitian secara terus menerus.

Penulis :
Rifeni