
Pantau - Psikolog anak dan remaja Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog, menegaskan pentingnya penggunaan ekspresi wajah dan intonasi suara dalam melatih anak berinteraksi sejak 1.000 hari pertama kehidupannya.
Menurut Anastasia, masa 1.000 hari pertama merupakan periode krusial di mana anak belajar melalui contoh dari lingkungan terdekat, terutama dari orang tuanya.
Ia menjelaskan bahwa ekspresi wajah, kedekatan fisik, dan intonasi suara saat berinteraksi sangat penting agar anak terbiasa dengan interaksi manusia dan memahami situasi di sekitarnya.
"Jadi, memang ketika mau siap jadi orang tua, capeknya adalah kita banyak memberikan pengalaman-pengalaman itu. Enggak bisa kayak diam-diam saja, karena otak manusia ini kayak kita punya handphone, harus diisi pengalaman," ungkapnya.
Stimulasi Positif Sejak Bangun Tidur hingga Aktivitas Harian
Anastasia menyarankan agar orang tua menggunakan ekspresi wajah dan suara saat berbicara, bahkan kepada bayi yang belum bisa merespons secara verbal.
"Kita lakukan seperti halo, selamat pagi... Walaupun anaknya masih bayi dan enggak bergerak, kita mulai memasukkan pengalaman ekspresi, suara, dan intonasi yang menunjukkan bahwa kita melihat dia sebagai makhluk yang berharga," ia mengungkapkan.
Contoh lain yang disarankan yaitu saat anak mandi, orang tua bisa menyebutkan bagian tubuh yang sedang dibersihkan sambil tersenyum dan menciptakan suasana menyenangkan.
Begitu pula saat anak makan atau berjemur di pagi hari, suasana positif dan ekspresi ceria perlu terus diberikan untuk membangun pengalaman emosional yang kuat.
Anak Seperti Ponsel: Perlu “Diisi” Pengalaman
Anastasia mengibaratkan otak anak seperti ponsel yang harus diisi dengan program agar dapat berkembang optimal.
Ia menegaskan pentingnya stimulasi aktif dari orang tua melalui berbagai aktivitas yang sederhana namun bermakna.
Anak yang mendapatkan stimulasi tepat akan lebih mampu memahami lingkungannya dan membangun kemampuan sosial yang sehat sejak dini.
Stimulasi tersebut, menurutnya, tidak membutuhkan alat atau teknologi canggih, melainkan keterlibatan aktif dan konsisten dari orang tua dalam keseharian anak.
- Penulis :
- Arian Mesa