Pantau - Kementerian Pariwisata meluncurkan program "Adult Learning Program for Tourism Polytechnics" guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan Politeknik Pariwisata melalui pendekatan pembelajaran orang dewasa yang adaptif dan relevan.
Kolaborasi Internasional dan Fase Pelatihan
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO), Swisscontact, dan Schweizerische Hotelfachschule Luzern (SHL).
"Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi dosen, tetapi juga memperkuat kolaborasi internasional guna mendorong kualitas pendidikan vokasi pariwisata di Indonesia," jelas pihak Kementerian.
Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua fase.
Fase pertama berlangsung pada 22–26 September 2025 di de Ballen Sultan Hotel Politeknik Pariwisata Lombok, difasilitasi oleh Christian Moro, pakar pelatihan pembelajaran orang dewasa dari SHL.
Fase kedua dijadwalkan pada 10–14 November 2025 di Politeknik Pariwisata Makassar.
Peserta dari Enam Poltekpar dan Satu Mitra
Sebanyak 26 dosen dari enam Politeknik Pariwisata Kemenparekraf dan satu politeknik mitra, Politeknik Batam, berpartisipasi dalam program ini.
Rincian peserta sebagai berikut:
- Poltekpar NHI Bandung: 2 peserta
- Poltekpar Bali: 4 peserta
- Poltekpar Makassar: 5 peserta
- Poltekpar Medan: 4 peserta
- Poltekpar Lombok: 4 peserta
- Poltekpar Palembang: 4 peserta
- Politeknik Batam: 3 peserta
Fokus pada Metode Inovatif dan Peran Multipel Dosen
Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali pemahaman prinsip-prinsip adult learning, strategi pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan metode pengajaran inovatif.
Fasilitator menggabungkan teori dan praktik, dengan pendekatan seperti diskusi kelompok, improvisasi, presentasi hasil diskusi, dan sesi tanya jawab.
Martini dari pihak Kemenparekraf menyampaikan harapannya agar para peserta dapat mengembangkan kompetensinya sebagai perencana, pelaksana, dan evaluator pembelajaran.
Dosen diharapkan mampu berperan ganda sebagai instruktur dan trainer, serta menguasai metode pembelajaran aktif dan reflektif, termasuk penyusunan lesson plan dan penggunaan metode kreatif sesuai gaya belajar Doer, Discoverer, Thinker, dan Decider.
" Kami berharap melalui kegiatan ini para pendidik di Politeknik Pariwisata dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang lebih adaptif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata yang terus berkembang," ujarnya.
Pelatihan ini secara keseluruhan memberikan pemahaman mendalam, pengalaman praktik, serta keterampilan pedagogis yang relevan dan adaptif untuk mendukung penerapan pendidikan vokasi berbasis pembelajaran orang dewasa.
- Penulis :
- Aditya Yohan
