Pantau - PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) meluncurkan produk obat antikoagulan halal berbahan lokal bernama Enoxaparin Sodium untuk membantu mencegah dan mengatasi pembekuan darah, menjawab kebutuhan pasien Muslim di Indonesia.
Produk Lokal, Halal, dan Bersertifikat untuk Kebutuhan Medis Kritis
Etana, perusahaan biofarmasi nasional, mengembangkan obat Low Molecular Weight Heparin (LMWH) berbahan dasar lokal yang telah memperoleh sertifikat halal dari LPPOM MUI pada Agustus 2025.
"Jaminan halal kini menjadi faktor penting dan krusial, terutama karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim", ungkap pihak Etana.
Produk ini menggunakan bahan aktif yang berasal dari domba dan dirancang untuk memastikan keamanan serta ketenangan bagi pasien dalam menjalankan keyakinan agama mereka.
"Meski antikoagulan bersifat menyelamatkan nyawa, adanya opsi halal akan membantu pasien mendapatkan terapi yang baik sekaligus ketenangan dalam keyakinan beragama", jelas Etana.
Digunakan untuk Pasien Pasca-Operasi hingga Serangan Jantung Akut
Enoxaparin Sodium dikembangkan untuk berbagai kebutuhan medis yang memerlukan pencegahan atau pengobatan pembekuan darah.
Obat ini direkomendasikan untuk:
- Pasien pasca-operasi
- Pasien dengan gangguan sumbatan pembuluh darah akibat tromboemboli
- Proses hemodialisis (cuci darah)
- Terapi serangan jantung akut bersama trombolitik dan antiplatelet
Wuragil Kartika Sari, Manajer Pemasaran Unit Bisnis Terapeutik Etana, menjelaskan bahwa proses sertifikasi halal dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh rantai produksi.
"Pemeriksaan mencakup jaminan tidak ada kandungan atau kontaminasi bahan non-halal dalam semua tahap pembuatan obat", tegasnya.
Ia berharap kehadiran produk ini dapat:
- Menambah pilihan obat halal dan aman bagi pasien
- Memperkuat daya saing industri farmasi nasional
- Meningkatkan kepercayaan dan rasa aman pasien serta tenaga kesehatan
- Tetap menjaga mutu dan efektivitas pengobatan
"Kami berharap langkah ini memperkuat kepercayaan dan rasa aman pasien serta tenaga kesehatan tanpa mengurangi mutu maupun efektivitas pengobatan", ujar Wuragil.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
