Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Kenali Perbedaan Lupa Normal dan Gejala Demensia agar Tak Salah Paham

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Kenali Perbedaan Lupa Normal dan Gejala Demensia agar Tak Salah Paham
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Demensia. ANTARA/Pixabay/am.)

Pantau - Lupa meletakkan barang, kesulitan menemukan kata, atau tak mengingat nama seseorang merupakan hal wajar yang dapat dialami siapa saja, terutama seiring pertambahan usia, namun meningkatnya kesadaran terhadap demensia membuat sebagian orang khawatir bahwa gejala tersebut merupakan tanda awal penyakit tersebut.

Perbedaan Lupa Normal dan Demensia

Penurunan daya ingat merupakan bagian dari proses penuaan alami dan tidak selalu menandakan seseorang mengidap demensia.

Pada penuaan normal, gangguan memori bersifat ringan dan terjadi sesekali, terutama berkaitan dengan kenangan lama atau detail tertentu.

Sebaliknya, demensia merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang memengaruhi ingatan, kemampuan berpikir, dan perilaku secara menyeluruh.

Penderita demensia cenderung mengalami kesulitan mengingat peristiwa baru seperti percakapan atau orang yang baru ditemui, bukan sekadar lupa sesekali.

Selain itu, demensia disertai gejala lain seperti kebingungan, gangguan bahasa dan pemahaman, kesulitan melakukan aktivitas harian, serta perubahan perilaku yang signifikan.

Gangguan ini dapat menurunkan kualitas hidup dan memengaruhi kemandirian penderitanya.

Pentingnya Pemeriksaan Medis untuk Diagnosis Tepat

Gejala seperti lupa atau bingung tidak cukup untuk memastikan seseorang mengalami demensia.

Diagnosis hanya dapat ditegakkan oleh tenaga medis melalui serangkaian pemeriksaan menyeluruh yang mencakup riwayat kesehatan, tes kognitif, pemeriksaan fisik, serta pencitraan otak.

Gangguan memori juga bisa disebabkan oleh kondisi lain seperti cedera kepala, infeksi otak, gangguan tiroid, efek samping obat-obatan, depresi, kecemasan, penyalahgunaan zat, gangguan tidur, dan kekurangan vitamin B12.

Jika lupa atau kebingungan mulai mengganggu aktivitas harian, seperti mengulang pertanyaan, tersesat di tempat yang dikenal, atau mengalami kesulitan dalam merawat diri, dianjurkan segera berkonsultasi dengan dokter.

Dalam beberapa kasus, lansia dapat mengalami gangguan kognitif ringan atau mild cognitive impairment (MCI), yang ditandai dengan penurunan daya ingat yang lebih menonjol dibandingkan orang seusianya, namun belum memenuhi kriteria demensia.

MCI dapat berkembang menjadi Alzheimer, sehingga perlu pemantauan dan evaluasi berkala oleh tenaga medis.

Penulis :
Gerry Eka