
Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya mengangkat ukiran Jepara sebagai karya seni yang bernilai tinggi agar mendapatkan apresiasi lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Dalam kunjungannya ke Sanggar Seni Ukir Kayu di Senenan, Jepara, ia menyampaikan bahwa ukiran Jepara memiliki nilai sejarah, artistik, dan ekonomi yang tinggi.
"Ukiran Jepara bukan sekadar kerajinan, melainkan ekspresi seni yang patut ditempatkan pada posisi seni rupa," ungkapnya.
Pameran Tatah 2026 Diarahkan Sebagai Pameran Seni
Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan akan menggelar Pameran Tatah 2026 di Galeri Nasional Jakarta untuk menampilkan kekayaan artistik ukiran Jepara.
Pameran tersebut diproyeksikan sebagai ajang seni rupa dengan kurasi yang ketat, imajinasi yang kuat, serta standar artistik tinggi.
Fadli Zon menekankan bahwa banyak karya ukir dikerjakan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, mencerminkan kedalaman ekspresi dan dedikasi pengrajin.
Regenerasi dan Pengakuan Maestro Ukir
Ia juga menyoroti pentingnya regenerasi agar warisan seni ukir Jepara terus berkembang melalui generasi muda yang dibekali keterampilan dan pemahaman budaya.
Pameran Tatah 2026 diharapkan menjadi wadah strategis untuk menampilkan kualitas terbaik ukiran Jepara dalam konteks seni rupa, serta mendorong pengakuan lebih luas dari publik dan komunitas seni.
Dukungan juga diberikan kepada para maestro ukir yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pelestarian dan pengembangan seni ukir Jepara.
- Penulis :
- Gerry Eka








