
Pantau - Maotan Primary School, sebuah Sekolah Dasar di Distrik Guichi, Kota Chizhou, Provinsi Anhui, China, mengubah lahan basah di sekitar lingkungan sekolah menjadi sarana pendidikan luar ruang atau kelas alam bagi para siswanya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya edukatif jangka panjang untuk menanamkan kesadaran konservasi lingkungan sejak usia dini.
Pendidikan Lahan Basah Masuk Kurikulum Harian
Selama bertahun-tahun, Maotan Primary School telah mengintegrasikan pendidikan tentang pelestarian lahan basah ke dalam aktivitas belajar sehari-hari.
Sekolah secara rutin menghadirkan relawan konservasi guna memberikan pelajaran langsung mengenai pentingnya perlindungan lahan basah.
Tak hanya itu, para murid juga kerap diajak mengikuti kegiatan studi lapangan ke kawasan lahan basah guna melihat langsung keanekaragaman hayati yang ada.
Pendekatan ini bertujuan memperdalam pemahaman siswa tentang pentingnya ekosistem lahan basah bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.
Pada 18 November 2025, pembelajaran luar ruang digelar di Cagar Alam Tingkat Provinsi Shibasuo, yang juga berada di Kota Chizhou.
Murid Amati Burung di Alam, Kawanan Bangau Jadi Sorotan
Dalam kegiatan tersebut, para siswa mendapatkan pelatihan langsung dari relawan konservasi burung tentang cara mengamati burung liar.
Mereka belajar mengenali berbagai jenis burung, memahami perilaku alaminya, serta pentingnya menjaga habitat tempat burung-burung tersebut hidup.
Salah satu momen menarik yang terekam adalah ketika kawanan burung bangau terbang melintasi langit saat murid-murid sedang melakukan pengamatan.
Guru-guru pun turut aktif menyampaikan materi mengenai perlindungan burung dan lingkungan hidup sebagai bagian dari kurikulum sekolah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari metode pembelajaran berbasis pengalaman nyata di alam terbuka, yang bertujuan menumbuhkan kepedulian lingkungan pada generasi muda.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti







