
Pantau - Perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 di Kota Tua Jakarta dimeriahkan dengan konser budaya, workshop, dan permainan tradisional. Salah satu sorotan utamanya adalah kehadiran Kampung Dolanan Khatulistiwa dari Serpong yang mengajak pengunjung mencoba permainan tradisional seperti egrang dan congklak secara gratis.
Kampung Dolanan Suguhkan Permainan Tradisional Gratis
Perayaan bertema "Symphony of Jakarta Heritage" ini akan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary.
Dalam acara tersebut, komunitas Kampung Dolanan Khatulistiwa membawa sejumlah permainan berbahan bambu untuk dinikmati pengunjung secara bebas, di antaranya egrang, hulahop, dan congklak.
Egrang, tongkat bambu setinggi 0,5 meter, menjadi permainan yang paling menarik perhatian karena melatih keseimbangan tubuh.
"Naik egrang bisa menjadi cara untuk melatih keseimbangan tubuh," ujar Dias, fasilitator dari Kampung Dolanan.
Ia menjelaskan bahwa pemula biasanya bisa belajar egrang dalam waktu 1–2 jam jika serius mencoba.
Dias juga memberi tips: "Jika mulai kehilangan keseimbangan, langsung melangkah untuk menyesuaikan tubuh."
Selain egrang, tersedia juga 10 buah hulahop dan permainan congklak yang semuanya bisa dimainkan oleh anak-anak dan keluarga tanpa batas waktu.
Upaya Hidupkan Warisan Budaya Lewat Permainan Interaktif
Kampung Dolanan menghadirkan permainan tradisional bukan sekadar hiburan, tetapi sebagai bentuk edukasi budaya.
Mereka mendorong generasi muda untuk mengenal kembali permainan rakyat yang sehat, interaktif, dan bebas dari ketergantungan layar gadget.
Inisiatif ini sekaligus menjadi bagian dari penguatan identitas budaya lokal serta memperkenalkan kembali warisan budaya Indonesia di ruang publik.
Dengan semangat interaksi langsung dan kolaborasi lintas komunitas, perayaan Hari Angklung Sedunia di Kota Tua menjadi ruang nyata untuk merayakan dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.
- Penulis :
- Gerry Eka








