
Pantau.com - Kerusakan lingkungan membuat pemerintah di banyak negara dunia menyerukan untuk bergaya hidup ramah lingkungan. Termasuk dalam bidang fashion sekalipun, para brand fashion diminta untuk mengarahkan pemakainya berperilaku menjaga lingkungan.
Dari hasil perbincangan Pantau.com dengan tiga Desainer brand lokal, Sayee, Kuro, dan Purana di Kawasan SCBD, Pacific Place, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Maret 2019, setidaknya ada lima tanda cara berbusana kita termasuk perilaku ramah lingkungan.
1. Material fabric (bahan pembuatan)
Ketiga brand ini termasuk brand pemilik bahan cotton organik atau bahan yang bisa diperbaharui, seperti Kuro mengambil bahan bambu dari Indonesia, Purana dengan non material atau bio plastik yang bisa diolah tanah dan biota laut, dan Sayee dengan bahan cotton organik yang diperoleh langsung dari Korea.
2. Nyaman dipakai
Saat diterapkan ke tubuh meski bertumpuk yang terpenting tidak terasa gerah, sekalipun di negara tropis seperti Indonesia. Konsep ini telah diterapkan Sayee dari koleksinya yang pertama, meski mengambil konsep bertumpuk ala Korea saat ditumpuk bahannya tetao nyaman dikenakan.
"Bukan hanya bahan yang bisa dari daur ulang, atau gimana, tapi yang memang dia sangat eco friendly dalam artian di manapun kita gunakan kita merasa nyaman, dan yang pasti, ya enggak lembab tetap kering atau di cuaca panas kita tetap aktivitas kita bisa fleksibel," ujar Desainer Sayee, Seira Meutia.
Baca juga: Ternyata Pakaian Beri Dampak Buruk Bagi Lingkungan Lho, Kok Bisa?
Poin terpentingnya bahan harus disesuaikan pada lingkungan sekitar, saat dingin maka bahan nyaman untuk menghangatkan tapi juga tidak berat, begitupun sebaliknya.
3. Penggunaan kemasan produk
Diutarakan CMO Kuro, Felicia yang berusaha membuat customernya tidak menggunakan plastik terlalu banyak saat berbelanja, ia mengakalinya dengan memberi tas yang bisa dipakai di kemudian hari.
"Kita menggunakan totebag ramah lingkungan yang bisa dipakai ketika belanja, jadi itu sesuai dengan peraturan pemerintah sekarang ini bahwa sampah plastik harus dikurangi kemana-mana harus pakai kantong sendiri, jadi kita lebih ke arah sana sih," tutur Felicia.
4. Hemat air dan listrik
Karena menggunakan empat bahan utama seperti scuba, linen, crepe, dan Velvet yang tidak mudah lecek milik Kuro juga jadi salah satu solusi, yang secara tidak langsung menghemat penggunaan air dan listrik, karena tidak perlu di setrika serta proses mencucinya tidak disarankan pakai tangan.
"Jadi kita emang bahan yang digunakan tidak mudah lecek dan nyaman digunakan tetap terlihat rapi, apapun pekerjaan kira selalu rapi dan enak dilihat jadi kita selalu profesional," tutur Felicia
5. Mudah dipadupadankan
Jika sudah memiliki baju yang mudah dipadupadan dengan warna dasar seperti hitam, cokelat, abu-abu, biru dongker dan putih, maka secara otomatis pembelian baju lebih sedikit.
Baca juga: 5 Kesalahan Pria dalam Berpakaian, Pernah Ngalamin?
Belum lagi dipadukan dengan aksesoris seperti perhiasan, sepatu, dan jam tangan yang akan mengubah model sesuai acara yang didatangi.
"Model baju yang kita punya satu desain bisa dibuat berganti-ganti model, seperti diikat ke samping, digerai atau diikat ke belakang," tutup Felicia.
- Penulis :
- Rifeni