HOME  ⁄  Lifestyle

Cedera Otak Bisa Diobati dengan Terapi Mengelus Hewan Berbulu Halus

Oleh Gilang
SHARE   :

Cedera Otak Bisa Diobati dengan Terapi Mengelus Hewan Berbulu Halus

Pantau.com - Cidera otak traumatis atau katastropik cenderung membuat penderitanya kesulitan merasakan dan mengekspresikan emosi. Tapi jangan khawatir, karena sebuah penelitian menyebutkan membelai hewan yang berbulu mampu memulihkan gejala tersebut.

Baca juga: Wanita Ini Alami Pembengkakan Otak Karena Diet, Kok Bisa?

Mengutip laman Daily Mail, terapi mengelus binatang lucu, seperti marmut, kelinci, dan keledai selama masa rehabilitasi ternyata membuat pemulihan dua kali lebih cepat dari biasanya.

Para peneliti University of Basel Swiss percaya, bahwa mereka yang berjuang untuk kembali berkomunikasi normal,  melawan rasa malu atau perasaan dihakimi, akan mendapat manfaat secara tidak langsung oleh 'kawan-kawannya yang berbulu'.

"Hasil menunjukkan bahwa terapi yang dibantu oleh hewan dapat memiliki efek positif pada perilaku pasien cidera otak," ujar Kepala Peneliti Psikoterapis Dr.Karin Hadiger.

Hewan-hewan ini diketahui dapat memberikan motivasi tersendiri kepada pasien untuk sembuh agar dapat merawat hewan tersebut. Selain ini hewan juga dapat memberikan stimulus bagi pasien secara aktif untuk terlibat dalam kegiatan terapi.

Dalam jurnal Scientific Reports menyebutkan, setidaknya sebanyak 50 hingga 60 juta orang di dunia terserang cidera otak traumatis setiap tahunnya. 

Beberapa atlet berprestasi seperti James Cracknel, peraih medali emas olimpiade juara dayung menyebut dirinya 'James Mark Two' usai mengalami kecelakaan sepeda 2010 lalu, dan membuat kepribadiannya berubah drastis, dari seorang yang santai menjadi sosok yang agresif dan mudah tersinggung.

Baca juga: Tak Cuma Bikin Sehat, Olahraga Bikin Otak Jadi 'Encer'

Karenanya belakangan hewan berbulu seringkali digunakan untuk menterapi pasien dengan gejala serupa, tapi faktanya efektifasnya hingga kini belum teruji dan diteliti dalam sebuah teori medis yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Penulis :
Gilang