
Pantau.com - Para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan kemungkinan penyebab gangguan neurologis atau penyakit neuron motorik (MND).
Tim University of Exeter mengatakan telah menemukan bukti bahwa MND terkait dengan tidak seimbangnya kolesterol dan lemak lain dalam sel.
Dikatakan bahwa penelitian ini dapat mengarah pada diagnosis yang lebih akurat dan perawatan baru. MND telah diterima oleh 5.000 orang di Inggris dan menyebabkan lebih dari 2.000 kematian per tahun.
Baca juga: 6 Cara Penting untuk Mempertahankan Kesehatan Jantung Anda
Melansir wdari BBC, penyakit motor neuron adalah sejumlah penyakit yang mempengaruhi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit itu juga dikenal sebagai ALS, yang menyebabkan kelemahan dan kekakuan otot. Pengidap penyakit itu tidak dapat bergerak, berbicara, menelan hingga sulit bernafas.
Belum ditemukan obat yang pasti juga penyebab dari sakit tersebut. Banyak yang mengaitkannya dengan gen, paparan logam berat dan polusi pertanian.
Namun, berdasarkan penelitian oleh ilmuwan di University of Exeter, mereka menyadari bahwa 13 gen - yang jika diubah dapat menyebabkan kondisi tersebut - terlibat langsung dalam memproses kolesterol.
Menurut para peneliti, teori tersebut bisa membantu dalam proses memprediksi tingkat keparahan penyakit pada pasien dan memantau efek obat baru yang potensial.
Teori tersebut diuraikan dalam sebuah makalah, yang diterbitkan dalam Brain: A Journal of Neurology.
"Selama bertahun-tahun, kami telah mengetahui bahwa sejumlah besar gen terlibat dalam penyakit neuron motorik, tetapi sejauh ini belum jelas apakah ada jalur umum yang mendasari yang menghubungkan mereka," kata Penulis utama Prof Andrew Crosby.
Baca juga: Terlalu Banyak Mengonsumsi Susu Bisa Sebabkan Kerusakan Retina?
Temuan ini terutama berkaitan dengan apa yang dikenal sebagai "paraplegia spastik", di mana kerusakan berada di bagian atas sumsum tulang belakang.
Dr Emma Baple dari University of Exeter Medical School juga mengatakan, sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut.
"Pasien yang berisiko tinggi terkena penyakit motor neuron benar-benar ingin tahu caranya penyakit mereka dapat berkembang dan usia di mana gejala dapat berkembang, tetapi itu sangat sulit untuk diprediksi," ucapnya.
- Penulis :
- Lilis Varwati