Pantau.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan sikap terkait insiden yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
Pernyataan dengan lima poin itu ditandatangani langsung Ketua PBNU Bidang Pendidikan dan Hukum KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) dan Wakil Sekretaris Jenderal H Abdul Qadir, Rabu, 9 Februari 2022.
"Menyikapi perkembangan situasi yang terjadi di belakang di Desa Wadas, Kecamatan Bener Purworejo, Jawa Tengah, dan setelah mendengarkan laporan dari MWC NU Kecamatan Bener dan PCNU Kabupaten Purworejo, dengan ini PBNU menyatakan sikap dan pokok-pokok pandangannya," demikian isi surat PBNU .
Berikut lima poin sikap PBNU terhadap insiden di Desa Wadas:
Pertama, meminta kepada seluruh aparat keamanan dan aparat pemerintah agar menggunakan pendekatan dialog yang humanis dengan prinsip musyawarah (syura’) dan menghindari cara-cara kekerasan yang merugikan pihak yang menimbulkan mafsadah (kerusakan).
Kedua, mengimbau kepada semua pihak agar tetap semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam menyelesaikan segala permasalahan.
Ketiga, pemerintah pusat dan daerah hidup untuk mendorong masyarakat mengenai pentingnya strategi nasional dan kemaslahatannya bagi masyarakat umum, serta memastikan tidak adanya potensi kerusakan lingkungan dan sumber daya alam.
Keempat, menginstruksikan PCNU Kabupaten Purworejo agar melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga situasi lingkungan tetap kondusif seiring dengan penjagaan kepada seluruh warga NU di Desa Wadas agar menahan diri dan memperbanyak dzikir, mendekatkan diri pada Allah SWT.
Kelima, PBNU akan menunggu perkembangan situasi dan mendampingi warga di Wadas untuk memastikan tidak terjadinya perampasan hak-hak masyarakat dan memenuhinya keadilan bagi masyarakat.
Baca juga: Meski Ditolak, Mahfud Pastikan Pengukuran Tanah di Desa Wadas Tetap Lanjut
Baca juga: Gubernur Kaltara Terpukul Anaknya ternyata Korban Sedan Camry Terbakar di Senen
rn- Penulis :
- Aries Setiawan
