
Pantau.com - Pakar telematika Roy Suryo menegaskan tidak ada motif politik dalam pelaporan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ke Polda Metro Jaya.
Selain itu, Roy menyatakan selama dua tahun ini dia sudah tidak lagi aktif di dunia politik, begitu di partai politik.
"Artinya, saya sudah bukan lagi orang politik, dan saya pastikan tidak ada niat politik apa pun untuk membuat laporan terhadap Menteri Agama," ujar Roy kepada Pantau.com, Senin, 28 Februari 2022.
Pelaporannya dilakukan murni sebagai masyarakat biasa yang prihatin terhadap pernyataan Menteri Agama. "Saya murni selaku bagian dari masyarakat yang punya kepedulian saja. Kebetulan ada ilmu soal telematika yang dimungkinkan meneliti rekaman tersebut," kata Roy.
Roy bersama Pitra Romadoni dari Kongres Pemuda Indonesia (KPI) melaporkan Menteri Agama ke Polda. Roy kembali menegaskan dirinya bukan sebagai orang partai politik, begitu juga dengan Pitra.
"Saya semata-mata sebagai Dewan Pembina KPI, sedangkan Mas Pitra sebagai ketua KPI. Ada beberapa dari organisasi sosial politik yang menyatakan dukungan tetapi saya keberatan kalau dari partai politik," katanya.
"Lillahi ta'ala, saya tidak ada niat politik sama sekali," Roy menegaskan.
Siap hadapi laporan balik
Terkait laporan balik yang dilakukan GP Ansor, Roy menegaskan siap menghadapinya. Sebab, semua data dan informasi yang dia pegang sesuai dengan fakta di lapangan.
GP Ansor melaporkan balik pakar telematika Roy Suryo ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Jumat, 25 Februari 2022.
"Pelaporan ke saya tersebut sebenarnya sangat prematur dan tidak ada Legal standing-nya, karena pencemaran nama baik (sesuai SKB 3 Menteri + Skep Kapolri) harus yang bersangkutan sendiri yang lapor, bukan menngatasnamakan "masyarakat Indonesia," ujar Roy.
"Insya Allah saya siap dalam semua hal," tegasnya.
Saat ini justru, Roy mengaku banyak difitnah dan di-framing seolah penyebab kehebohan dengan menyebar video dan memelintir rekaman pernyataan Menteri Agama yang membandingkan pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing.
Menurutnya, jauh sebelum dipotong, rekaman-rekaman video pernyataan Menteri Agama sudah ada di mana-mana. Begitu juga media mainstream, sudah banyak yang menayangkannya. Termasuk reaksi di masyarakat atas pernyataan Menteri Agama.
"Saya selaku pemerhati multimedia dan telematika memang awalnya banyak diminta untuk memeriksa video tersebut, karena memang asli ya. Saya sampaikan apa adanya, meski itu hanya potongan, bagian yang tidak terpisahkan, tetapi bukan editan atau gabungan-gabungan potongan. Makanya versi lengkapnya sudah saya Twit juga dan makin jelas terdapat kata-kata yang dipermasalahkan tersebut," tuturnya.
"Kesimpulannya, Gusti Allah SWT tidak sare," tegasnya.
Baca juga: MUI Sarankan Menteri Agama Yaqut Minta Maaf
- Penulis :
- Aries Setiawan