Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ritual Kendi Nusantara yang Dipimpin Jokowi Dinilai Tradisi Klenik, Kemunduran dan Irasional

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Ritual Kendi Nusantara yang Dipimpin Jokowi Dinilai Tradisi Klenik, Kemunduran dan Irasional

Pantau.com - Presiden Joko Widodo memimpin prosesi penyatuan tanah dan air ke dalam sebuah bejana yang disebut 'Kendi Nusantara' di Titik Nol IKN Nusantara pada Senin, 14 Maret 2022.

Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UIN) Ubedilah Badrun menyindir cara yang dilakukan Jokowi itu. Ubedilah menyebutnya cara seperti itu adalah sebagai tradisi klenik.

"Praktik semacam itu dalam terminologi sosiologi budaya dan sosiologi politik bisa dikatagorikan sebagai politik klenik. Suatu praktik politik mengimplementasikan kemauan penguasa (IKN) berdasar imajinasi irasionalitasnya yang meyakini semacam adanya mistisisme tertentu," ujar Ubedilah kepada Pantau.com, Selasa, 15 Maret 2022.

Menurutnya, membawa tanah dan air dari seluruh provinsi itu pikiran klenik, sesuatu yang mengada-ada, lalu diyakini sebagai sesuatu yang mengandung pesan mistik. Ubedilah menilai, praktik klenik yang dilakukan Jokowi di Titik Nol IKN sangat bertentangan dengan rasionalitas masyarakat modern.

"Politik klenik itu menunjukkan suatu kemunduran peradaban politik. Membawa kendi berisi air dan tanah dari 33 provinsi itu sesuatu yang irasional. Berbahaya jika negara dijalankan dengan politik klenik," tuturnya.

Senada, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo juga menilai ritual Presiden dan para pembantunya di Titik Nol IKN kemarin sesuatu yang jauh dari nilai-nilai agama.

"Kemarin saya mentwit soal "Tradisi Ritual", bukan berarti kita mengesampingkan memohon kepada Tuhan YME, Allah SWT, lho. Saya kok belum (tidak) melihat foto-foto dokumentasi "doa bersama" dari 6 agama resmi di Indonesia kemarin di IKN, ya? Ada?" tulis Roy.

"Malah yang muncul berita-berita seperti ini? AMBYAR," ujarnya.

Usai melakukan penyatuan tanah dan air yang dibawa dari sejumlah daerah di Tanah Air, agenda dilanjutkan dengan sambutan oleh Presiden Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi mengucapkan terima kasih ke sejumlah kepala daerah yang turut hadir dalam prosesi tersebut. Jokowi mengungkapan, maksud dari prosesi penuangan tanah dan air itu adalah bentuk dari kebinekaan dan persatuan dalam membangun Ibu Kota Negara, Nusantara.

"Kita tahu baru saja tadi tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur telah kita satukan di tempat yang akan menjadi lokasi ibu kota Nusantara, dan saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para gubernur. Ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini," ucap Jokowi.

Baca juga: Baru Disebut Luhut akan Gelontorkan 100 Miliar Dolar AS, SoftBank Batal Investasi di IKN

rn
Penulis :
Aries Setiawan