
Pantau.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri menyatakan tidak ada satu agama pun yang mengajarkan umatnya untuk berperilaku koruptif.
Hal ini disampaikan Firli terkait Hari Kenaikan Isa Almasih yang jatuh pada Jumat, 15 April 2022.
Firli menegaskan, jahatnya korupsi bukan hanya merugikan keuangan atau perekonomian yang dapat menggagalkan tujuan bernegara sebuah bangsa. Lebih dari itu, korupsi membuat para pelakunya (koruptor) berani mengingkari ajaran dan nilai-nilai agama serta ketuhanan yang dianut serta dipercayainya.
"Dalam suasana seperti ini, saya tidak bosan bosan untuk mengingatkan bahwa tidak ada satu pun agama atau aliran kepercayaan di dunia ini yang mengajarkan umatnya untuk berperilaku koruptif, atau memperbolehkan pengikutnya melakukan kejahatan korupsi," ujar Firli dalam keterangannya dikutip Pantau.com, Sabtu, 16 April 2022.
Tidak berlebihan jika Firli menyebut koruptor adalah golongan manusia yang merusak agama dan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Koruptor adalah manusia bermental curang, selalu ingin mengambil untung dengan cara yang tidak legal dan tidak halal," katanya.
Firli menyatakan korupsi merupakan kejahatan yang jelas termasuk dosa besar dan harus dipertanggungjawabkan oleh pelaku serta orang-orang yang terlibat di dalamnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
"Dan hanya setan dan iblis yang menghasut manusia untuk mengingkari agama dan nilai-nilai ketuhahan, agar dapat merengkuh indahnya surga dunia yang dapat dibayar dengan uang mudah dan berlimpah dari tindak pidana korupsi," Firli menambahkan.
Oleh karena itu, dalam suasana Kenaikan Isa Almasih, yang bertepatan dengan bulan Ramadan, Firli mengajak seluruh umat beragama untuk senantiasa ingat dengan khitahnya sebagai manusia, seorang hamba yang kelak akan kembali kepada Sang Pencipta.
"Hari Kenaikan Almasih seyogianya mengingatkan dan menyadarkan umat agar senantiasa melakukan hal terbaik dalam hidupnya seperti menerapkan budaya antikorupsi dengan berperilaku jujur, sederhana, menjaga akhlak, moral dan integritas, sebagai bekal di akhirat nanti," ucapnya.
"Dengan semangat antikorupsi, mari peringati Hari Kenaikan Isa Almasih dengan menebar kasih, menyemai nilai-nilai kesederhanaan, kejujuran dan kebaikan kepada segenap anak bangsa di republik ini, agar Indonesia maju, sejahtera, aman dan damai sentosa, mulai dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote. Kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat terwujud apabila korupsi benar-benar sirna dari bumi pertiwi," tuturnya.
- Penulis :
- Aries Setiawan