
Pantau.com - Dalam dua hari terakhir, suara gemuruh membuat heboh warga Selajambe, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Seperti disampaikan seorang warga, Sasi Johar (26), dilansir detikcom, suara gemuruh bersumber dari dalam tanah, tepat di kediamannya di Kampung Selajambe.
Sasi mengatakan, suara gemuruh itu berlangsung pukul 06.00 hingga 10.00 WIB.
"Sudah dua hari. Pertama saya kurang ngeuh, kurang dianggap. Penasaran saya tanya ke tetangga, ternyata sama dengar juga, sudah dua hari," ujar Sasi.
Selain mendengar suara gemuruh, warga di sekitar rumahnya juga merasakan getaran kecil.
"Warga juga merasakan. Durasi yang hari Sabtu ini terus-menerus, ada aja gemuruhnya, enggak berhenti-berhenti," tuturnya.
Menurut Sasi, di dekat wilayahnya tidak ada pabrik atau industri, begitu juga tidak ada pembangunan proyek.
Dia mengaku khawatir, suara itu berasal dari aktivitas Gunung Gede atau Gunung Salak.
"Suaranya bisa dibilang dari dalam tanah. Soalnya lagi kasih pakan ikan di kolam, kerasa gemetar sama gemuruhnya. Kalau di sawah berasa lebih gede," tuturnya.
Koordinator Mitigasi dan Gempa Bumi PVMBG Supartoyo mengatakan, peristiwa yang dialami warga Selajambe tidak ada kaitan dengan fenomena alam apa pun. Aktivitas gempa atau pergeseran sesar pada dua hari terakhir juga tidak ada.
Dapat disimpulkan, suara gemuruh itu bukan berasal dari gempa tektonik atau sesar di wilayah sekitar. "Selajambe di luar garis sesar Cimandiri dan juga sesar walat. Sejak 17 April tidak ada gempa terasa di Sukabumi," jelasnya.
Begitu juga tidak ada aktivitas dari Gunung Gede dan Gunung Salak. Kedua gunung itu dalam keadaan normal. Selain itu, menurut data dari Bidang Gerakan Tanah PVMBG, pergerakan tanah di wilayah tersebut juga tidak ada. Sehingga dipastikan, gemuruh dan sedikit getaran di wilayah itu bukan berasal dari gempa, sesar ataupun pergerakan tanah.
Lalu, dari mana suara gemuruh yang dirasakan warga Selajambe itu berasal? Masih misterius.
- Penulis :
- Aries Setiawan