
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, kembali dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan strategis. Kali ini Luhut dipercaya Jokowi untuk mengurusi soal minyak goreng.
Rangkap jabatan yang kini diemban Luhut menuai respons dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, yang menyinggung Luhut sebagai 'Menko Minyak Goreng'.
Menanggapi pernyataan itu, Luhut menjawab santai. "Saya hanya bantu saja. Jadi kalau ada tadi Demokrat yang tanya-tanya, tanya ke diri dia," ujar Luhut di JCC, Selasa (24/5/2022).
Luhut menegaskan bukan hanya dirinya yang akan mengurusi masalah minyak goreng, tapi semua menteri akan dilibatkan.
"Saya hanya membantu saja. Kerja kita semua sama, kerja keras. Tadi Menteri Perdagangan juga sama," tuturnya.
Luhut menjamin masalah minyak goreng yang sampai saat ini masih terjadi di tengah masyarakat akan terselesaikan.
"Sekarang saya kira insya Allah akan beres tuh minyak goreng. Yang penting kan selesai. Ya insya Allah akan beres," ucap Luhut.
Menurutnya, saat ini suplai sudah cukup. Begitu juga dengan harga, mulai turun. "Kita pastikan distribusi jalan, penyaluran jalan, pengawasan jalan oleh satgas pangan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyoroti penunjukkan Luhut untuk menyelesaikan masalah minyak goreng.
"Satu sisi, hak prerogatif presiden untuk menugaskan siapa pun untuk bisa membereskan permasalahan di kabinet, terutama yang berdampak bagi masyarakat banyak. Di sisi lain, ini menunjukkan ada permasalahan yang sangat serius di kabinet," ujar Herzaky.
Herzaky menilai ada masalah mismanajemen di kabinet Jokowi. Banyak masalah yang tidak ditangani dengan baik oleh kementerian terkait, sehingga membutuhkan sosok menteri lain untuk memperbaikinya.
Meski begitu Herzaky menilai penunjukkan kembali Luhut untuk menduduki posisi strategis ada kesan Jokowi sangat ketergantungan pada sosoknya.
"Ada ketergantungan amat tinggi kabinet Jokowi dengan sosok ini. Setelah sebelumnya digelari menteri segala urusan, bisa-bisa sekarang dianggap Menko Minyak Goreng, saking mendesaknya masalah minyak goreng ini untuk ditangani, karena sudah berlarut-larut hampir setengah tahun tanpa solusi yang memadai," tuturnya.
Rangkap jabatan yang kini diemban Luhut menuai respons dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, yang menyinggung Luhut sebagai 'Menko Minyak Goreng'.
Menanggapi pernyataan itu, Luhut menjawab santai. "Saya hanya bantu saja. Jadi kalau ada tadi Demokrat yang tanya-tanya, tanya ke diri dia," ujar Luhut di JCC, Selasa (24/5/2022).
Luhut menegaskan bukan hanya dirinya yang akan mengurusi masalah minyak goreng, tapi semua menteri akan dilibatkan.
"Saya hanya membantu saja. Kerja kita semua sama, kerja keras. Tadi Menteri Perdagangan juga sama," tuturnya.
Luhut menjamin masalah minyak goreng yang sampai saat ini masih terjadi di tengah masyarakat akan terselesaikan.
"Sekarang saya kira insya Allah akan beres tuh minyak goreng. Yang penting kan selesai. Ya insya Allah akan beres," ucap Luhut.
Menurutnya, saat ini suplai sudah cukup. Begitu juga dengan harga, mulai turun. "Kita pastikan distribusi jalan, penyaluran jalan, pengawasan jalan oleh satgas pangan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyoroti penunjukkan Luhut untuk menyelesaikan masalah minyak goreng.
"Satu sisi, hak prerogatif presiden untuk menugaskan siapa pun untuk bisa membereskan permasalahan di kabinet, terutama yang berdampak bagi masyarakat banyak. Di sisi lain, ini menunjukkan ada permasalahan yang sangat serius di kabinet," ujar Herzaky.
Herzaky menilai ada masalah mismanajemen di kabinet Jokowi. Banyak masalah yang tidak ditangani dengan baik oleh kementerian terkait, sehingga membutuhkan sosok menteri lain untuk memperbaikinya.
Meski begitu Herzaky menilai penunjukkan kembali Luhut untuk menduduki posisi strategis ada kesan Jokowi sangat ketergantungan pada sosoknya.
"Ada ketergantungan amat tinggi kabinet Jokowi dengan sosok ini. Setelah sebelumnya digelari menteri segala urusan, bisa-bisa sekarang dianggap Menko Minyak Goreng, saking mendesaknya masalah minyak goreng ini untuk ditangani, karena sudah berlarut-larut hampir setengah tahun tanpa solusi yang memadai," tuturnya.
- Penulis :
- Aries Setiawan