Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Guru SD Tuduh Habib Rizieq Terima Upeti Holywings, Pengacara: Fitnah Keji dari Seorang Pendidik

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Guru SD Tuduh Habib Rizieq Terima Upeti Holywings, Pengacara: Fitnah Keji dari Seorang Pendidik
Pantau - Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, menyesalkan tuduhan seorang guru SD di Depok bernama Eni Rohaeni kepada Habib Rizieq.

Eni di akun Twitternya menyebut Habib Rizieq sudah tidak menerima upeti dari diskotek Holywings, sehingga terlibat dalam penutupan tempat hiburan malam itu.

"Kami sangat menyayangkan. Seorang pendidik dalam hal ini guru, haruslah memberi contoh dan tauladan yang baik," ujar Aziz, Rabu (6/7/2022).

Menurut Aziz, sikap Eni sebagai seorang guru, sangat meresahkan. Terlebih fitnahnya terhadap Habib Rizieq tidak mendasar.

"Fitnah keji dan tuduhan serampangan itu tidak selayakanya keluar dari masyarakat yang terdidik, apalagi pendidik. Hal ini juga meresahkan di kalangan masyarakat dan umat Islam," ujar Aziz.

Sebelumnya, guru SD bernama Eni Rohaeni menyebut Habib Rizieq sudah tidak terima upeti lagi dari Holywings, sehingga terlibat dalam penutupan Holywings.

Hal ini disampaikan Eni di media sosial Twitter dengan akun @pd_eni yang turut mengomentari cuitan Denny Siregar.

Pegiat media sosial itu diketahui mengunggah tangkapan layar berita yang berisi lapisan elemen masyarakat, termasuk Front Pembela Islam (FPI), mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup 12 outlet Holywings.

“Soalnya si Rizik sudah kagak terima upeti lagi dari diskotek itu,” ucap Eni mengomentari cuitan Denny Siregar itu.

Akibat cuitannya itu, Eni dinonaktifkan dari tempatnya mengajar. Kabid Pembinaan SD pada Disdik Kota Depok, Wawang Buang, mengatakan Eni sudah dinonaktifkan sejak Senin (4/7/2022). Penonaktifan Eni sampai waktu yang belum ditentukan.

Minta maaf

Usai cuitannya mengundang emosi pengikut Habib Rizieq, guru SD itu menyampaikan permohonan maafnya melalui video.

“Saya meminta maaf kepada Bapak Ustaz Habib Rizieq dan pengikutnya atas cuitan saya di Twitter yang tidak pantas. Ini murni kesalahan saya,” ucap Eni sambil menyatukan kedua telapak tangannya seraya memohon maaf.

“Saya berharap klarifikasi dan permohonan maaf ini bisa dijadikan maklum adanya. Di tempat ini, hadir dari pihak aparat kepolisian dan aparat setempat sebagai saksi permohonan maaf dari saya,” ucapnya.

“Sekali lagi, saya mohon maaf dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Saya mohon dibukakan pintu maaf,” katanya.

Melihat histori akun Twitternya, guru SD ini memang aktif di media sosial. Dia kerap memposting dukungan terhadap pemerintah.

Dari postingannya, akun ini juga kerap menyerang tokoh-tokoh di luar preferensinya seperti Gubernur Anies Baswedan dan kelompok yang disebut ‘kadrun’.
Penulis :
Aries Setiawan