Pantau - Pihak keluarga Brigadir J alias Nopryansyah Yoshua Hutabarat telah resmi melaporkan soal dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri. Pihaknya menduga bahwa Brigadir J tewas dibunuh lebih dari satu orang.
"Setidaknya, menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang. Bukan hanya satu orang, bisa lebih dua atau tiga orang," kata kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, Senin (18/7/2022).
Dirinya mengatakan terdapat luka lain di tubuh Brigadir J, yakni luka sayat hingga memar. Ia menduga ada pihak lain yang memukul hingga melukai dengan senjata tajam.
"Ada yang berperan mengenakan pistol, berperan memukul, ada yang melukai dengan senjata tajam bahkan mungkin dengan sangkur atau dengan laras panjang," ucapnya.
"Jadi, dengan banyaknya luka maka kami sangat yakin ini pembunuhan berencana," imbuhnya.
Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tanggal 18 Juli 2022. Namun, katanya, laporan yang diterima baru soal dugaan pembunuhan berencana, pembunuhan, dan penganiayaan.
Dirinya belum melaporkan soal dugaan pencurian, lantaran perlu menyertakan bukti foto dan ponsel yang diretas untuk diserahkan.
"Sementara, yang tercantum adalah soal pembunuhan berencana, pembunuhan dan penganiayaan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum pihak keluarga Brigadir J alias Nopryansyah Yoshua Hutabarat datangi Bareskrim Polri terkait kasus kematian Brigadir J. Laporan dilakukan atas dugaan pembunuhan berencana.
“Berkas laporan sudah naik,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
"Setidaknya, menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang. Bukan hanya satu orang, bisa lebih dua atau tiga orang," kata kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, Senin (18/7/2022).
Dirinya mengatakan terdapat luka lain di tubuh Brigadir J, yakni luka sayat hingga memar. Ia menduga ada pihak lain yang memukul hingga melukai dengan senjata tajam.
"Ada yang berperan mengenakan pistol, berperan memukul, ada yang melukai dengan senjata tajam bahkan mungkin dengan sangkur atau dengan laras panjang," ucapnya.
"Jadi, dengan banyaknya luka maka kami sangat yakin ini pembunuhan berencana," imbuhnya.
Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tanggal 18 Juli 2022. Namun, katanya, laporan yang diterima baru soal dugaan pembunuhan berencana, pembunuhan, dan penganiayaan.
Dirinya belum melaporkan soal dugaan pencurian, lantaran perlu menyertakan bukti foto dan ponsel yang diretas untuk diserahkan.
"Sementara, yang tercantum adalah soal pembunuhan berencana, pembunuhan dan penganiayaan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum pihak keluarga Brigadir J alias Nopryansyah Yoshua Hutabarat datangi Bareskrim Polri terkait kasus kematian Brigadir J. Laporan dilakukan atas dugaan pembunuhan berencana.
“Berkas laporan sudah naik,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
- Penulis :
- renalyaarifin
