
Pantau - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan bahwa masyarakat jangan mengkhawatirkan netralitas, profesionalisme, dan transparansi Polri dalam membongkar kasus penembakan antarpolisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Beberapa waktu lalu, viral pertemuan antara Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dengan Ferdy Sambo disertai dengan pelukan dan tangisan. Dedi menilai, pertemuan emosional itu tidak akan memengaruhi proses penyidikan.
Sedianya, pertemuan keduanya memang hanya diketahui Fadil Imran dan Ferdy Sambo. Namun, terungkap makna bahwa ada harapan Ferdy Sambo yang dititipkan pad Fadil Imran.
Dalam video itu, Fadil Imran berusaha menenangkan Ferdy Sambo dengan memberi tepukan dan usapan di pundak Ferdy Sambo yang memunculkan kesan adanya perlindungan.
Kadiv Humas Polri pun kembali menegaskan, Polri akan menyidik kasus ini secara objektif dan profesional. Dedi menyebut, penyidik yamg bertugas dalam penyelesaian kasus penembakan antarpolisi ini punya kode etik dan profesi.
"Sehingga ketika penyidik mencoba tidak profesional, maka dia bisa dituntut juga," tegas Dedi.
Ia mengatakan, pertemuan Fadil Imran dan Ferdy Sambo hanya sebatas bentuk empati.
"Kejadian antara Kapolda dengan Ferdy Sambo itu personal, rasa empatinya saja. Tapi proses penyidikan nggak bisa dicampuradukan. Proses penyidikan tetap profesional, transaparan, dan akuntabel. Jadi nggak dipengaruhi kejadian-kejadian seperti itu," pungkasnya.
Beberapa waktu lalu, viral pertemuan antara Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dengan Ferdy Sambo disertai dengan pelukan dan tangisan. Dedi menilai, pertemuan emosional itu tidak akan memengaruhi proses penyidikan.
Sedianya, pertemuan keduanya memang hanya diketahui Fadil Imran dan Ferdy Sambo. Namun, terungkap makna bahwa ada harapan Ferdy Sambo yang dititipkan pad Fadil Imran.
Dalam video itu, Fadil Imran berusaha menenangkan Ferdy Sambo dengan memberi tepukan dan usapan di pundak Ferdy Sambo yang memunculkan kesan adanya perlindungan.
Kadiv Humas Polri pun kembali menegaskan, Polri akan menyidik kasus ini secara objektif dan profesional. Dedi menyebut, penyidik yamg bertugas dalam penyelesaian kasus penembakan antarpolisi ini punya kode etik dan profesi.
"Sehingga ketika penyidik mencoba tidak profesional, maka dia bisa dituntut juga," tegas Dedi.
Ia mengatakan, pertemuan Fadil Imran dan Ferdy Sambo hanya sebatas bentuk empati.
"Kejadian antara Kapolda dengan Ferdy Sambo itu personal, rasa empatinya saja. Tapi proses penyidikan nggak bisa dicampuradukan. Proses penyidikan tetap profesional, transaparan, dan akuntabel. Jadi nggak dipengaruhi kejadian-kejadian seperti itu," pungkasnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino