
Pantau - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani menyebut pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) tidak tepat.
Christina menilai memang perlu ada apresiasi atas kreativitas generasi muda yang mengadakan event peragaan busana, namun bukan dalam bentuk pendaftaran HAKI ke Kemenkumham.
"Beri ruang anak muda untuk mengekspresikan sesuatu sehingga menghasilkan kreativitas yang lebih menarik lagi," ujar Christina, Selasa (26/7/2022).
"Langkah pendaftaran HAKI menurut saya kurang tepat. Karena jika diformalkan atau sifatnya komersial sudah beda lagi urusannya. Sementara Citayam Fashion Week adalah spontanitas ala anak muda yang ingin berkreasi," imbuh Christina.
Ia memaparkan, karakter Citayam Fashion Week lahir secara spontanitas, non-formal, dan gerakannya organik. Sehingga, kata Christina, jika didaftarkan ke HAKI justru bakal membatasi kreativitas generasi anak muda.
Christina berupaya mendorong event Citayam Fashion Week dibiarkan berjalan secara alami dan sepenuhnya menjadi urusan generasi anak muda. Ia yakin generasi anak muda ini punya komunitas yang bisa mengorganisir diri mereka dengan baik.
"Pemerintah daerah sebaiknya hanya perlu memastikan agar ruang-ruang publik untuk masyarakat diperbanyak. Salah satu pesan yang bisa diambil dari Citayam Fashion Week adalah perlunya ruang-ruang terbuka bagi masyarakat untuk berkreasi," ujarnya.
"Selama ini ruang terbuka untuk publik itu terbatas, maka catatan pentingnya adalah ruang publik untuk masyarakat di daerah-daerah perlu diperbanyak di Jakarta maupun juga Citayam, Bogor, Depok atau daerah-daerah lain," sambungnya.
Christina menilai memang perlu ada apresiasi atas kreativitas generasi muda yang mengadakan event peragaan busana, namun bukan dalam bentuk pendaftaran HAKI ke Kemenkumham.
"Beri ruang anak muda untuk mengekspresikan sesuatu sehingga menghasilkan kreativitas yang lebih menarik lagi," ujar Christina, Selasa (26/7/2022).
"Langkah pendaftaran HAKI menurut saya kurang tepat. Karena jika diformalkan atau sifatnya komersial sudah beda lagi urusannya. Sementara Citayam Fashion Week adalah spontanitas ala anak muda yang ingin berkreasi," imbuh Christina.
Ia memaparkan, karakter Citayam Fashion Week lahir secara spontanitas, non-formal, dan gerakannya organik. Sehingga, kata Christina, jika didaftarkan ke HAKI justru bakal membatasi kreativitas generasi anak muda.
Christina berupaya mendorong event Citayam Fashion Week dibiarkan berjalan secara alami dan sepenuhnya menjadi urusan generasi anak muda. Ia yakin generasi anak muda ini punya komunitas yang bisa mengorganisir diri mereka dengan baik.
"Pemerintah daerah sebaiknya hanya perlu memastikan agar ruang-ruang publik untuk masyarakat diperbanyak. Salah satu pesan yang bisa diambil dari Citayam Fashion Week adalah perlunya ruang-ruang terbuka bagi masyarakat untuk berkreasi," ujarnya.
"Selama ini ruang terbuka untuk publik itu terbatas, maka catatan pentingnya adalah ruang publik untuk masyarakat di daerah-daerah perlu diperbanyak di Jakarta maupun juga Citayam, Bogor, Depok atau daerah-daerah lain," sambungnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino