
Pantau - Polres Aceh Besar memusnahkan 3.000 batang tanaman ganja di ladang seluas empat hektare di kawasan Maheng, Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Ribuan tanaman ganja tersebut dicabut dan dibakar pada Kamis (1/9/2022).
"Luas ladang yang dimusnahkan mencapai empat hektare, dengan jumlah tanaman ganja diperkirakan mencapai 3.000 batang," kata Kapolres Aceh Besar AKBP Charlie Syahputra Bustaman, di Aceh Besar, Jumat (2/9/2022)
Charlie mengatakan lokasi ladang ganja itu jauh dari permukiman penduduk. Untuk sampai ke ladang harus berjalan kaki selama tiga jam.
"Kondisi tanaman ganja yang dimusnahkan tersebut siap panen, dengan ketinggian bervariasi satu hingga dua meter," ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa pemusnahan ladang ganja tersebut merupakan komitmen kepolisian untuk memberantas peredaran narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang.
Charlie pun mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama untuk memutus peredaran narkotika khususnya di Kabupaten Aceh Besar.
"Kami mengajak masyarakat yang selama ini menanam ganja jangan lagi menanam tanaman terlarang tersebut, tetapi menggantinya dengan tanaman produktif dan bernilai ekonomi lainnya," kata AKBP Charlie Syahputra Bustaman.
"Luas ladang yang dimusnahkan mencapai empat hektare, dengan jumlah tanaman ganja diperkirakan mencapai 3.000 batang," kata Kapolres Aceh Besar AKBP Charlie Syahputra Bustaman, di Aceh Besar, Jumat (2/9/2022)
Charlie mengatakan lokasi ladang ganja itu jauh dari permukiman penduduk. Untuk sampai ke ladang harus berjalan kaki selama tiga jam.
"Kondisi tanaman ganja yang dimusnahkan tersebut siap panen, dengan ketinggian bervariasi satu hingga dua meter," ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa pemusnahan ladang ganja tersebut merupakan komitmen kepolisian untuk memberantas peredaran narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang.
Charlie pun mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama untuk memutus peredaran narkotika khususnya di Kabupaten Aceh Besar.
"Kami mengajak masyarakat yang selama ini menanam ganja jangan lagi menanam tanaman terlarang tersebut, tetapi menggantinya dengan tanaman produktif dan bernilai ekonomi lainnya," kata AKBP Charlie Syahputra Bustaman.
- Penulis :
- renalyaarifin