
Pantau - Empat prajurit TNI mengakui lakukan kekerasan saat tragedi Kanjuruhan awal Oktober lalu. Laporan itu disampaikan Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Yang mengakui ada berapa?," tanya Jenderal Andika kepada Letjen Chandra, seperti dilihat di kanal YouTube Jenderal Andika, Senin (28/11/2022).
"Empat," jawab Chandra.
Ia mengatakan bahwa saat ini orang yang terlibat melakukan kekerasan masih berstatus sebagai terperiksa.
"Pengakuan sudah ada 4, karena ini benar menjadi perhatian. Di situ juga jelas karena korban sedang tidak ngapa-ngapain, berhadapan aja enggak. Menindak dari belakang ini fatal loh," kata Andika.
Chandra mengatakan 5 personel Yonzipur 5/ABW Kodam V Brawijaya diduga melakukan kekerasan berdasarkan hasil identifikasi video yang dilakukan para komandan.
"Dari interogasi yang dilakukan, satu terperiksa Serda TBW mengakui telah melakukan tendangan," ucap Chandra.
Sebelumnya, anggota TNI mengakui menendang supporter Arema FC. Anggota TNI itu meminta maaf atas perbuatannya.
Dua anggota TNI berseragam hijau polos itu pun merekam aksi minta maafnya dan tersebar di media sosial.
“Nggih, kulo pengen ketemu kalih panjenengan. Kulo khilaf, pangapunten (Iya, saya ingin ketemu Anda. Saya khilaf, maaf,” kata anggota TNI tersebut, Selasa (4/1/2022).
Pangdam V Barawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto langsung mengantar anggotanya tersebut untuk meminta maaf. Ia mendampingi anggotanya datang langsung ke rumah korban.
“Pangdam yang langsung ke sana, ke rumah korban tendangan itu. Kemarin sore. Langsung didampingi oleh Pangdam untuk meminta maaf kepada korban,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Mayor Kusdi kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).
"Yang mengakui ada berapa?," tanya Jenderal Andika kepada Letjen Chandra, seperti dilihat di kanal YouTube Jenderal Andika, Senin (28/11/2022).
"Empat," jawab Chandra.
Ia mengatakan bahwa saat ini orang yang terlibat melakukan kekerasan masih berstatus sebagai terperiksa.
"Pengakuan sudah ada 4, karena ini benar menjadi perhatian. Di situ juga jelas karena korban sedang tidak ngapa-ngapain, berhadapan aja enggak. Menindak dari belakang ini fatal loh," kata Andika.
Chandra mengatakan 5 personel Yonzipur 5/ABW Kodam V Brawijaya diduga melakukan kekerasan berdasarkan hasil identifikasi video yang dilakukan para komandan.
"Dari interogasi yang dilakukan, satu terperiksa Serda TBW mengakui telah melakukan tendangan," ucap Chandra.
Sebelumnya, anggota TNI mengakui menendang supporter Arema FC. Anggota TNI itu meminta maaf atas perbuatannya.
Dua anggota TNI berseragam hijau polos itu pun merekam aksi minta maafnya dan tersebar di media sosial.
“Nggih, kulo pengen ketemu kalih panjenengan. Kulo khilaf, pangapunten (Iya, saya ingin ketemu Anda. Saya khilaf, maaf,” kata anggota TNI tersebut, Selasa (4/1/2022).
Pangdam V Barawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto langsung mengantar anggotanya tersebut untuk meminta maaf. Ia mendampingi anggotanya datang langsung ke rumah korban.
“Pangdam yang langsung ke sana, ke rumah korban tendangan itu. Kemarin sore. Langsung didampingi oleh Pangdam untuk meminta maaf kepada korban,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Mayor Kusdi kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).
- Penulis :
- renalyaarifin