
Pantau – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar Kongres Kuar Biasa di Hotel Sultan, Minggu (15/1/2023) siang WIB. Dalam acara tersebut hadir Mantan Ketum PSSI sebelumnya, Iwan Bule. ia menyampaikan dengan Bangga bisa menjadi keluarga sepakbola Indonesia.
Dan, ia mengatakan tidak akan maju lagi dalam bursa pencalonan. Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya itu juga memutar video perjalanannya selama mengurus PSSI.
"Dalam forum yang terhormat ini, ingin saya sampaikan bahwa setelah melakukan sholat istikharah, saya merasa pengabdian kepada PSSI sudah cukup maksimal, tenaga pikiran waktu bahkan materi sudah saya dedikasikan untuk PSSI," kata Iriawan dalam pidatonya.
"Saya memutuskan bahwa saya tidak akan maju lagi dalam pencalonan sebagai Ketua Umum dalam KLB mendatang, tetapi saya akan tetap bekerja dan mengawal proses KLB supaya dapat terlaksana dengan kondisi yang aman, nyaman dan lancar bagi seluruh voter," sambungnya.
Iwan Bule merupakan pemimpin PSSI yang banyak mendapatkan ujian. Dia bisa dikatakan bekerja secara efektif cuma selama satu setengah tahun karena sempat terganggu pandemi virus Corona.
Tragedi Kanjuruhan kemudian muncul setelah sepakbola Indonesia berjalan normal. Hal tersebut membuat Iriawan harus mengambil keputusan untuk mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) untuk membentuk kepengurusan baru.
KLB juga menjadi syarat dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan agar kompetisi bisa digulirkan lagi. Iriawan pun mengambil keputusan itu dan artinya merelakan jabatan yang harusnya tuntas November 2023 dipercepat sampai 16 Februari 2023.
"Pertama, terima kasih semuanya, saya sengaja hadir ke Senayan melihat suasana kongres. Ini luar biasa terima kasih kepada Pak Iwan Bule untuk mundur tidak maju kembali lagi," kata Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, di situasi terpisah.
"Timnas kita (program) harus kita lanjutkan karena sudah bagus di era Pak Iwan Bule. Peringkat FIFA Indonesia naik drastis. Begitupun pembinaan usia dini. Hanya kompetisi yang harus diperbaiki."
"Saya apresiasi beliau untuk tidak maju lagi, terima kasih kepada Pak Iwan Bule sudah memenuhi rekomendasi TGIPF," tutup anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia tersebut.
Dan, ia mengatakan tidak akan maju lagi dalam bursa pencalonan. Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya itu juga memutar video perjalanannya selama mengurus PSSI.
"Dalam forum yang terhormat ini, ingin saya sampaikan bahwa setelah melakukan sholat istikharah, saya merasa pengabdian kepada PSSI sudah cukup maksimal, tenaga pikiran waktu bahkan materi sudah saya dedikasikan untuk PSSI," kata Iriawan dalam pidatonya.
"Saya memutuskan bahwa saya tidak akan maju lagi dalam pencalonan sebagai Ketua Umum dalam KLB mendatang, tetapi saya akan tetap bekerja dan mengawal proses KLB supaya dapat terlaksana dengan kondisi yang aman, nyaman dan lancar bagi seluruh voter," sambungnya.
Iwan Bule merupakan pemimpin PSSI yang banyak mendapatkan ujian. Dia bisa dikatakan bekerja secara efektif cuma selama satu setengah tahun karena sempat terganggu pandemi virus Corona.
Tragedi Kanjuruhan kemudian muncul setelah sepakbola Indonesia berjalan normal. Hal tersebut membuat Iriawan harus mengambil keputusan untuk mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) untuk membentuk kepengurusan baru.
KLB juga menjadi syarat dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan agar kompetisi bisa digulirkan lagi. Iriawan pun mengambil keputusan itu dan artinya merelakan jabatan yang harusnya tuntas November 2023 dipercepat sampai 16 Februari 2023.
"Pertama, terima kasih semuanya, saya sengaja hadir ke Senayan melihat suasana kongres. Ini luar biasa terima kasih kepada Pak Iwan Bule untuk mundur tidak maju kembali lagi," kata Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, di situasi terpisah.
"Timnas kita (program) harus kita lanjutkan karena sudah bagus di era Pak Iwan Bule. Peringkat FIFA Indonesia naik drastis. Begitupun pembinaan usia dini. Hanya kompetisi yang harus diperbaiki."
"Saya apresiasi beliau untuk tidak maju lagi, terima kasih kepada Pak Iwan Bule sudah memenuhi rekomendasi TGIPF," tutup anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah