Pantau - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Ledia Hanifa menyebut, pendidikan karakter di Indonesia saat ini sudah hilang.
Hal ini menanggapi perihal kasus ratusan pelajar di Ponorogo yang mengajukan dispensasi nikah akibat hamil duluan.
"Itu berarti kan persoalannya adalah anak-anak kita tidak mendapat pendidikan karakter yang baik, tidak mendapatkan pendidikan agama yang baik, dan tidak mendapatkan pendampingan dari orang tua dan pendidik," papar Ledia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Terkait fenomena anak muda yang melakukan seks bebas di luar nikah, Ledia menyampaikan, perlu adanya pengawasan sosial dari seluruh pihak, khususnya dari orang tua dan lingkungan sekitar.
"Banyak orang tua yang nggak ngajak ngobrol anaknya, komunikasi kurang, harusnya dalam hal ini didampingi. Curhat ke orang lain malah arahnya jadi nggak benar," lanjutnya.
Ledia menambahkan, pendidikan agama yang harus ditanamkan ke anak-anak juga jangan hanya dalam tahap pengetahuan, melainkan juga dapat diterapkan ke dalam kepribadian mereka.
"Anak-anak itu harus ditemani bagaimana cara mengendalikan amarahnya, nafsunya, dan dirinya. Jadi dia tau kapan dia harus menahan diri, kapan dia harus mengekspresikan dirinya," tutupnya.
Hal ini menanggapi perihal kasus ratusan pelajar di Ponorogo yang mengajukan dispensasi nikah akibat hamil duluan.
"Itu berarti kan persoalannya adalah anak-anak kita tidak mendapat pendidikan karakter yang baik, tidak mendapatkan pendidikan agama yang baik, dan tidak mendapatkan pendampingan dari orang tua dan pendidik," papar Ledia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Terkait fenomena anak muda yang melakukan seks bebas di luar nikah, Ledia menyampaikan, perlu adanya pengawasan sosial dari seluruh pihak, khususnya dari orang tua dan lingkungan sekitar.
"Banyak orang tua yang nggak ngajak ngobrol anaknya, komunikasi kurang, harusnya dalam hal ini didampingi. Curhat ke orang lain malah arahnya jadi nggak benar," lanjutnya.
Ledia menambahkan, pendidikan agama yang harus ditanamkan ke anak-anak juga jangan hanya dalam tahap pengetahuan, melainkan juga dapat diterapkan ke dalam kepribadian mereka.
"Anak-anak itu harus ditemani bagaimana cara mengendalikan amarahnya, nafsunya, dan dirinya. Jadi dia tau kapan dia harus menahan diri, kapan dia harus mengekspresikan dirinya," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
