Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Nota Pembelaan Ditulis Sendiri, Putri: Sebagai Curahan Hati dan Patah Hati Saya

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Nota Pembelaan Ditulis Sendiri, Putri: Sebagai Curahan Hati dan Patah Hati Saya
Pantau – Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menjalani sidang pembelaaan atau pleidoi terkait kasus pembunuhan berenacana Birgadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) hari ini, Rabu (25/1/2023).

Dalam sidang tersebut, Putri menyebutkan bahwa nota pembelaan yang dibaca hari ini merupakan hasil tulisannya sendiri yang ia anggap sebagai curahat hati patah hatinya.

“Mohon izin Yang Mulia, nota pembelaan hari ini saya tulis sendiri sebagai curahan hati patah hati saya dan izinkan saya,” kata Putri di PN Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023).

Sebelumnya, Putri mengenakan pakaian serba warna putih dari masker hingga celana yang ia pakai. Terlihat juga Putri membawa sebuah map plastik berwana biru yang diduga berisi nota pembelaan yang akan dibacanya.

Diketahui sebelumnya, Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Smabo, menjalankan sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Dalam sidang yang digelar hari ini, Selasa (24/1/2023) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) dengan agenda pembacaan pledoi atau nota pembelaan ini, Sambo meminta majelis hakim untuk memberikan keputusan yang adil.

"Melalui pembelaan ini saya mohon kepada majelis hakim Yang Mulia berkenan memberikan keputusan yang adil berdasarkan dan penilaian objektif atas fakta dan bukti yang telah dihadirkan dipersidangan," ujar Ferdy Sambo saat membacakan pledoi.

Sambo menyebut bahwa dirinya tidak ada rencana melakukan pembunuhan terhadap Yosua. Ia mengaku emosi mengingat hancurnya harkat dan martabatnya dan istrinya yang menjadi korban pemerkosaan oleh Yosua.

"Sejak awal saya tidak merencanakan pembunuhan terhadap korban karena peristiwa tersebut terjadi begitu singkat dan diliputi emosi ingat hancurnya harkat martabat saya juga istri saya yang telah menjadi korban perkosaan," katanya.

Sambo juga meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo, Polri, dan kepada masyarakat Indonesia yang terganggu dengan peristiwa pembunuhan berencana.

"Kepada bapak Presiden Republik Indonesia dan seluruh jajarannya, bapak-bapak kepolisian Republik Indonesia yang sangat saya cintai kepada masyarakat Indonesia yang telah terganggu," katanya.

Tak lupa ia juga meminta maaf kepada keluarganya yakni istri dan anak-anaknya karena ia merasa gagal menjadi seorang suami dan ayah. Sambo juga berharap Tuhan memberikan ampunannya.

"Saya juga meminta maaf sujud kepada istri saya yang terkasih Putri Candrawathi dan anak-anak saya telah lalai menjalankan tugas sebagai seorang suami sebagai seorang ayah yang baik. Semoga Tuhan mengampuni saya dan kiranya ia selalu memberikan keteguhan dan kekuatan pada kalian selanjutnya," kata Sambo.
Penulis :
M Abdan Muflih